GenPI.co - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan hari ini menguat.
Posisi rupiah pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (2/9/2021) menguat 10 poin atau 0,07 persen menjadi Rp 14.272 per dolar AS.
Pergerakan rupiah/dolar AS
2 September: 14.272
1 September: 14.282
31 Agustus: 14.267
30 Agustus: 14.370
27 Agustus: 14.417
Ibrahim Assuaibi Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka mengemukakan sejumlah sentimen memengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini.
Pertama, dolar melemah terhadap mata uang lainnya.
Namun cuma tipis, karena investor tengah menunggu laporan pekerjaan AS terbaru yang dapat menjadi petunjuk tentang rencana pengurangan aset Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve).
Kedua, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan dalam sebuah wawancara, ekonomi zona euro melanjutkan pemulihannya dari covid-19.
“(Ketiga) internal. Pasar merespons positif terhadap klaim pemerintah yang sudah memenuhi target penyuntikan 100 juta dosis vaksin-19 tepat di 31 Agustus 2021,” kata Analis, Ibrahim dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Kamis sore (2/9/2021).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan vaksinasi covid-19 mencapai 100 juta dosis pada akhir Agustus 2021.
Kementerian Kesehatan menyebut target tersebut sukses dicapai.
Dikutip dari JPNN, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 100 juta dosis hingga 31 Agustus 2021.
Vaksinasi merupakan salah satu yang penting dalam menurunkan laju penyebaran virus covid-19.
“Disamping itu, pemerintah harus tetap waspada tentang varian baru covid-19 yang sudah menyebar di berbagai negara,” ujar Ibrahim.
Dia mengemukakan, belum lama ini WHO menegaskan terus memonitor berbagai varian covid-19 yang merebak. Setelah varian delta sekarang ada varian Mu.
Jenis varian ini berpeluang untuk bisa lolos dari kekebalan tubuh, jika sebelumnya pernah terinfeksi maupun divaksinasi. Varian ini pertama kali ditemukan di Kolombia dan saat ini sudah menyebar ke 39 negara.
WHO memaparkan bahwa varian Mu baru terdeteksi 0,1persen kasus covid-19 di dunia. Meski begitu, varian Mu sudah menginfeksi 39 persen warga Kolombia. Dengan begitu, varian Mu tidak bisa diabaikan dan sedang dalam perhatian WHO. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News