GenPI.co - Rizal Ramli terang-terangan memuji pembangunan ekonomi negara China. Di sisi lain, ekonom senior itu menyebut Indonesia ugal-ugalan.
Dari analisisnya, gaya kepemimpinan China memang sangat otoriter. Tapi kebijakannya selalu pro rakyat.
"China bagus sekali dalam pembangunan ekonomi. Mereka otoriter, tetapi kebijakan ekonomi sangat pro terhadap rakyatnya," kata Rizal Ramli, dari video yang diunggah akun Instagram @rizalramli.official.
Perbandingan langsung ditarik ke Indonesia. Sistem pereknomian Negeri Tirai Bambu dibandingkan dengan Indonesia.
Hasilnya? Ternyata bikin kaget. Rizal Ramli tegas menyebut Indonesia ugal-ugalan.
"Kita liberalisme ugal-ugalan. Nguntungin yang gede doang," tambah Rizal Ramli.
Rizal Ramli menjelaskan bahwa China berhasil mengurangi kemiskinan ratusan juta dalam waktu 10 tahun.
Selain itu, pada tahun 1970 pendapatan rakyat di China hanya USD 50 per kapita.
"Kita dua kali China pada saat itu, USD 100 per kapita," katanya.
Tapi sekarang, hasilnya berbalik. China disebut berhasil berkembang dan melesat hingga mampu menjadi negara berkekuatan ekonomi nomor 2 di dunia.
Bila ingin meniru, Indonesia disebut tak tepat menjiplak gaya China yang otoriter.
Banyak negara yang maju dengan sistem pemerintahan demokratis.
"Jepang maju setelah perang dunia 2 bisa tumbuh 14 persen 20 tahun oleh PM Ikeda dengan cara-cara demokratis," katanya.
Selain Jepang, Taiwan dan Malaysia maju juga disebut menggunakan cara demokratis.
Pesan yang ingin disampaikan Rizal Ramli, tidak selalu otoriter memberikan hasil seperti di China. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News