GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini menguat.
IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (5/8/2021) naik 46,38 atau 0,75 persen menjadi 6.205,42.
Gerak IHSG
5 Agustus: 6.205
4 Agustus: 6.159
3 Agustus: 6.130
2 Agustus: 6.096
30 Juli: 6.070
Sektor keuangan, transportasi, teknologi, properti, konsumer siklikal bergerak positif dan mendominasi kenaikan IHSG kali ini.
Investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 857 miliar.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan sejumlah sentimen memengaruhi gerak IHSG hari ini.
Pertama, pergerakan pasar saham Asia bergerak mayoritas berfluktuasi.
Hal ini terjadi setelah rilis data pertumbuhan pekerjaan Amerika yang menunjukkan adanya perlambatan.
Kedua, investor mempertimbangkan tekanan inflasi dan keyakinan yang berkembang bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve) akan segera memangkas stimulus moneternya.
“(Ketiga) dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati penyaluran KUR bersubsidi yang hingga Juli 2021 telah hampir mencapai Rp140 triliun,” kata Analis Saham, Nico dalam risetnya yang diterima pada Kamis sore (5/8/2021).
Penyaluran tersebut, ujar dia, setara dengan sekitar 50 persen dari target penyaluran tahun ini sebesar Rp2 53 triliun.
Keempat, rilis kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal II menaikkan antusias terhadap pelaku pasar yang membawa IHSG ke arah penguatan.
Seperti diketahui, dilansir dari Antara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan bahwa Indonesia sudah resmi keluar dari resesi ekonomi, seiring realisasi pertumbuhan ekonomi atau PDB pada kuartal II/2021 sebesar 7,07 persen (yoy).
“Secara teknis Indonesia sudah mengakhiri resesi, karena resesi itu didefinisikan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi minimal dua triwulan (kuartal) berturut-turut,” kata Margo, Kamis (5/8/2021).
Dia mengemukakan, Indonesia telah masuk ke jurang resesi sejak kuartal III/2020 karena mengalami pertumbuhan negatif mulai triwulan II/2020 sampai triwulan I-2021 yaitu masing-masing sebesar minus 5,34 persen, minus 3,49 persen, minus 2,19 persen dan minus 0,74 persen.
Kontraksi ini terjadi sebagai akibat dari berbagai kebijakan pemerintah dalam rangka menekan eskalasi kasus covid-19. Baik melalui pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Adanya kebijakan tersebut pada akhirnya menekan secara ketat mobilitas masyarakat, sehingga menurunkan berbagai indikator penunjang pertumbuhan ekonomi. Termasuk konsumsi rumah tangga yang menyumbang 57,6 persen PDB.
Berikut saham LQ45 yang yang mendominasi penguatan pada hari ini antara lain BBTN, BBRI, BRPT, BMRI, BBNI. Sedangkan saham-saham yang medominasi penurunan diantaranya ERAA, ADRO, TINS, MEDC, ITMG.
Sepanjang perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya DUCK, BKSW, BBYB, BBKP, ACST. Untuk saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya NICL, BUDI, FREN, BBHI, SAME. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News