GenPI.co - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan hari ini melemah.
Posisi rupiah pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (5/8/2021) melemah 30 poin atau 0,21 persen menjadi Rp 14.342 per dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah melemah, setelah enam hari menguat tanpa putus di perdagangan sebelumnya.
Pergerakan rupiah/dolar AS
5 Agustus: 14.342
4 Agustus: 14.312
3 Agustus: 14.342
2 Agustus: 14.422
30 Juli: 14.462
29 Juli: 14.483
28 Juli: 14.487
27 Juli: 14.492
26 Juli: 14.482
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengemukakan, sejumlah sentimen memengaruhi pegerakan rupiah pada hari ini.
Pertama, dolar Amerika menguat pada Kamis karena pasar merespons pernyataan petinggi Bank Sentral AS (Federal Reserve).
Reli dolar terjadi setelah Wakil Ketua Fed Richard Clarida mengatakan kondisi untuk kenaikan suku bunga dapat dipenuhi pada akhir 2022.
Kedua merupakan sentimen internal, yaitu adanya rilis produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Seperti diketahui, dilansir dari Antara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan bahwa Indonesia sudah resmi keluar dari resesi ekonomi, seiring realisasi pertumbuhan ekonomi atau PDB pada kuartal II/2021 sebesar 7,07 persen (yoy).
“Ini adalah pertumbuhan positif pertama setelah empat kuartal sebelumnya selalu mencatat kontraksi (pertumbuhan negatif, red),” kata Analis Ibrahim dalam risetnya yang diterima GenPI.co, Kamis sore (5/8/2021).
Sayangnya, kinclongnya data PDB belum mampu membuat rupiah menguat di hari ketujuh perdagangan.
“Membaiknya data ekonomi Indonesia di kuartal kedua 2021 tidak serta merta bisa menopang terhadap penguatan mata uang Garuda. Hal ini disebabkan data eksternal yang begitu kuat dan menahan laju penguatan mata uang rupiah sebelumnya,” ujar Ibrahim.
Terutama, ujar dia, komentar Wakil Ketua Fed Richard Clarida dan membaiknya data ekonomi AS. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News