Pakai Alat Ini, Nelayan Bakal Mudah Tangkap Ikan Primadona

17 Juli 2021 16:14

GenPI.co - Sebuah alat pendeteksi keberadaan ikan tuna sirip kuning, tuna sirip biru dan albacore yang ketiganya memiliki nilai ekonomi tinggi dihadirkan.

Alat bernama aplikasi Laut Nusantara ini merupakan besutan dari Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama XL Axiata.

Kepala Pusat Riset KKP I Nyoman Radiarta mengatakan keberadaan fitur pendeteksi ikan bernilai ekonomi tinggi ini merupakan sebuah terobosan untuk meningkatkan pendapatan nelayan.

BACA JUGA:  Menekan Peredaran Narkoba, Skenario KKP dan BNN Luar Biasa

“Fitur pendeteksi ini mengubah paradigma nelayan dari mencari ikan menjadi menangkap ikan,” katanya dalam siran persnya, Sabtu (17/7).

Nelayan yang memakai aplikasi ini akan mendapat informasi yang ditampilkan secara sederhana sehingga kegiatan penangkapan ikan dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan aman.

BACA JUGA:  Perserikatan Bangsa-Bangsa dan KKP Sepakat Promosi Keselamatan

Peneliti BROL Eko Susilo mengungkapkan cara kerja fitur pendeteksi ikan ini adalah dengan mendeteksi lokasi daerah penangkapan ikan berdasarkan kesesuaian kondisi laut.

"Lokasi-lokasi keberadaan ikan tuna sirip kuning, tuna sirip biru, dan albacore ditampilkan secara sederhana sehingga bisa dengan mudah digunakan oleh nelayan," papar Eko.

BACA JUGA:  KKP dan Kemenhub Tanda Tangani MoU Pengembangan Pelabuhan Baru

Ikan tuna sirip kuning, tuna sirip biru, dan albacore tersebut memang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Dari data Pusat Informasi Pelabuhan Kementerian Kelautan dan Perikanan, harga tuna sirip kuning di kisaran Rp 50.000/kg, tuna sirip biru sekitar Rp100.000/kg, dan albacore sekitar Rp50.000/kg.

Sampai tingkat konsumen, harga jual bisa mencapai hingga tiga kali lipatnya.

Sementara, di pasar internasional, seekor tuna bluefin harganya pernah menembus rekor dunia dengan harga Rp25 miliar dengan bobot 276 kg. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ridho Hidayat

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co