GenPI.co - Aku bertemu dengan Rafy saat patah hati. Malam itu, aku sedang menikmati kesendirian di sebuah kelab malam. Rafy tiba-tiba mendekatiku dan menawarkan segelas wine.
“Sendirian aja?” tanya Rafy kepadaku.
Aku hanya mengangguk dan mempersilahkan dia duduk. Tak lama, kami pun ngobrol berdua dan bertukar kontak handphone.
BACA JUGA: Akibat Lepas Kontrol dengan si Janda, Mobilku Bergoyang Hebat
Entah kenapa kenapa hubungan kami semakin nyambung dan semakin dekat. Sayangnya, Rafy ternyata sudah punya istri dan seorang anak. Inilah yang membuat aku jadi galau.
Namun, beberapa temanku justru menyarankan aku untuk tetap enjoy bersama Rafy.
“Udah Mita, nikmatin aja, biar hati lo nggak sepi,” ucap sahabatku Martin.
Tak hanya Martin, Rena, dan Dafid pun berkata demikian. Entah kenapa, aku yang semula menolak saran mereka jadi menikmati.
Akhirnya, aku pun menikmati hubungan gelapku dengan Rafy. Selain Rafy orangnya penyayang, dia juga gemar membelikan aku barang-barang mewah tanpa aku minta.
Menurutku, ini menjadi kesempatan untuk membuktikan kepada mantan bahwa aku bisa tanpa dia.
Semenjak aku berhubungan dengan Rafy penampilanku berubah drastis. Aku yang semula cuek tanpa make up, sekarang jadi gemar pergi ke klinik kecantikan. Semua model treatment aku coba.
Bahkan motor bututku sudah berubah menjadi mobil keluaran baru. Ya, semua ini karena Rafy. Asal aku memberikan service yang memuaskan, semua yang aku inginkan pasti jadi kenyataan.
Tak hanya itu, Rafy juga sering mengajakku ke luar negeri untuk menemaninya. Jadi, negara mana yang belum pernah aku singgahi?
Bahkan hampir semua negara di Benua Eropa sudah pernah aku datangi. Kendati demikian, terkadang aku merasa berdosa telah memanfaatkan suami orang. Kadang aku berpikir takut mendapat balasan atas perbuatanku saat ini.
“Duh, sudah enak, ya, sekarang?” tanya Martin dengan logatnya yang sedikit kemayu.
“Hidup harus berubah, kan?” jawabku menghibur diriku sendiri.
“Gak apa-apa, sekarang nikmati apa yang ada di depan mata, jangan lo sia-siakan,” sahut Dafid.
“Ya sudah, sekarang kalian mau pesan apa? Gue yang bayar,” kataku.
Malam itu, aku merasa sangat bahagia saat nongkrong bersama teman-temanku. Beban hidupku terasa lebih ringan.
Namun, di tengah-tengah keseruan kami, tiba-tiba ada seorang wanita yang menghampiri meja kami.
“Mana yang namanya Mita?” tanya wanita itu.
Aku terperanjat mendengarnya dan langsung menatapnya. Setelah itu, wanita itu tiba-tiba menamparku.
“Dasar wanita tak tau diri, sudah merebut suami orang,” katanya.
Aku kaget mendengar tuduhan wanita yang tidak aku kenal. Namun, dalam hatiku berkata kalau dia adalah istri dari Rafy.
BACA JUGA: Keringatku Mengucur Oleh Sentuhan Tangan Janda Cantik itu
Aku hanya terdiam saat wanita tersebut mengataiku dengan sangat lantang. Bahkan, teman-temanku berusaha menenangkan wanita itu, tapi sia-sia.
Melihat situasi yang tidak kondusif, aku memilih pergi meninggalkannya. Di dalam mobil aku menangis sejadi-jadinya. Entah apa yang sedang aku sesali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News