Persahabatan Kami Hancur Karena Berebut Kembang Desa

GenPI.co - Hai, namaku Leo Armanda. Ini adalah kisah bagaimana runtuhnya persahabatan belasan tahun karena seorang wanita.

Aku memiliki sahabat bernama Azri Rusada. Kami sudah bersahabat sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Saat ini, kami sudah sama-sama bekerja mencari nafkah dan juga mencari pasangan untuk dipinang.

BACA JUGA:  Satu Jam Bersama Duda Keren, Tubuhku Lemas

Persahabatan kami tidak pernah luntur selama belasan tahun tersebut. Tidak sekalipun kami pernah bertengkar hebat.

Namun, karena seorang kembang desa bernama Amel Lirani, persahabatan yang sudah dijalin belasan tahun tersebut runtuh.

BACA JUGA:  Aku Terkulai Lemas oleh Ulah Duda Tampan, Hatiku Remuk Redam

Amel adalah teman kampusku. Meskipun setelah lulus dan mulai bekerja, aku masih cukup dekat dengannya.

Jujur, memang aku menyimpan rasa kepadanya dan berharap dia juga menyimpan rasa yang sama.

BACA JUGA:  Pesona Duda Satu Anak itu Bikin Aku Terkulai Lemas

Namun, meskipun sudah dekat selama beberapa tahun, hubungan kami terus bertahan hanya sebagai teman.

Tiba-tiba, aku kerap melihat Amel dan Azri jalan berdua dan menjalin hubungan yang lebih dekat.

Awalnya aku tidak menghiraukannya. Kupikir, karena memang Azri sahabatku, jadi secara tidak langsung mereka juga jadi dekat karena sering bermain bersama.

Namun, dugaanku salah. Azri pun ternyata menyimpan rasa kepada Amel.

Padahal, dia tahu bahwa aku sudah mengincar Amel sejak lama. Hampir tiap malam aku curhat ke Azri terkait hubunganku dengan Amel.

“Leo, maaf, ya. Tanpa sadar aku jatuh cinta dengan Amel,” ujarnya kepadaku.

Aku sempat terdiam dan mencoba untuk mengontrol amarah.

“Kamu tahu, kan, kalau aku sudah lama menunggu Amel?” jawabku.

“Maaf,” kata Azri singkat.

Aku langsung bergegas pulang dari tempat itu karena tidak ingin amarahku keluar dan akhirnya melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

Dua hari setelah itu, aku melihat sebuah unggahan foto Amel dan Azri di media sosial.

Aku langsung memblokir seluruh media sosial dan nomor Azri dan Amel.

Hingga saat ini, aku sama sekali belum pernah berkomunikasi kembali dengan Azri maupun Amel.

“Ternyata, persahabatan pun kalah dengan cinta,” gumamku dalam hati.(*)