Kisah Horor di Sekolah, Aku Diganggu Penunggu Toilet

07 Oktober 2022 18:50

GenPI.co - Hai, namaku Rian Surianto. Ini adalah kisah horor yang aku alami saat masih duduk di bangku kelas 2 SMA.

Saat ini, aku berumur 24 tahun dan sudah bekerja. Namun, hingga detik ini, aku belum bisa melupakan pengalaman mengerikan yang aku alami beberapa tahun lalu.

Di sekolahku dulu, murid-murid wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) sekali dalam seminggu.

BACA JUGA:  Kisah Horor: Aku Ditumpangi Arwah Gentayangan Saat Pulang Kerja

Aku saat itu mengikuti ekskul musik yang latihannya rutin diadakan setiap kamis sore, setelah kegiatan sekolah selesai.

Pada suatu hari, perutku terasa sakit dan ingin buang air besar. Selama ini, aku memang belum pernah buang air besar di sekolah. Namun, hari itu aku tidak bisa menahannya.

BACA JUGA:  Kisah Horor: Aku Tak Bisa Tidur Setelah Dicegat Hantu Berwajah Rata

Akhirnya, aku secara terpaksa pergi ke toilet dan buang air besar.

Saat itu, waktu menunjukkan pukul setengah enam sore dan langit masih belum sepenuhnya gelap.

BACA JUGA:  Kisah Horor: Aku Diikuti Bayangan Putih di Mal

Suasana toilet saat itu kosong. Wajar, jam sekolah sudah berakhir dan hanya ada beberapa orang saja yang tersisa untuk melangsungkan kegiatan ekskul.

Sebenarnya aku agak takut, tetapi rasa sakit di perutku lebih besar, sehingga aku memberanikan diri.

Bentuk toilet di sekolahku ialah toilet duduk dengan tembok yang bagian atasnya tidak tertutup sampai atap.

Dengan demikian, seseorang bisa mengintip ke bilik sebelah dari atas.

Setelah beberapa detik duduk di toilet, tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Aku pun tak menghiraukan suara tersebut.

“Bilik lain bukannya masih kosong, ya? Kenapa dia mengetuk pintuku?” pikirku dalam hati.

Namun, pintu bilik yang aku tempati kembali diketuk.

“Ada orang!” ujarku dengan suara yang cukup keras.

Suasana toilet kembali hening. Aku mencoba untuk kembali melakukan kegiatan yang sedang aku lakukan.

Tiba-tiba, aku mendengar suara dari atas kepalaku.

“Oh, ada orang, ya? Maaf aku tidak melihat,” ujar seseorang yang mengintip dari bilik sebelah.

“Woi! Ngapain ngintip-ngintip!” teriakku.

Namun, setelah aku perhatikan lagi, wajahnya asing. Sepertinya aku tidak pernah melihatnya selama dua tahun bersekolah di sini.

Aku melihat lagi ke arahnya dan betapa merindingnya aku saat menyadari bahwa “orang” tersebut hanya berbentuk sebuah kepala tanpa badan yang melayang-layang.

Dengan cepat aku langsung lari keluar dari kamar mandi, kembali ke ruang ekskul, mengambil tas, dan langsung pulang ke rumah.

Setelah kejadian itu, aku baru mengetahui ternyata di sekolahku sempat ada kasus seorang siswa bunuh diri di kamar mandi karena depresi akibat di-bully.

Sejak saat itu, aku tidak pernah lagi masuk ke kamar mandi sekolah hingga lulus. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co