Miris! Tunanganku Bermain Cinta Dengan Sahabatku

GenPI.co - Hai, namaku Risty. Aku ingin menceritakan pengalaman pahit yang menimpaku.

Kejadian itu yang membuatku enggan untuk memiliki kekasih lagi, entah sampai kapan.

Malam itu, aku melihat tunanganku, Tio bermain cinta alias selingkuh di belakangku.

BACA JUGA:  Sungguh Miris, Aku Rela Terjebak Friendzone Demi Dia

Saat ini aku di dalam kebingungan, karena selingkuhan Tio adalah sahabatku sendiri yang namanya Anggi.

Aku melihat mereka keluar dari pintu bioskop yang sama denganku. Padahal, saat itu Tio mengatakan bahwa dirinya pergi ke rumah temannya.

BACA JUGA:  Bertahan LDR 5 Tahun, Aku Mendadak Diputusin Kekasih

Kebetulan, saat aku pergi ke bioskop dengan adik untuk menonton film yang lagi hits saat itu. Tak disangka, aku justru bertemu Tio yang baru keluar bioskop bersama Anggi.

Awalnya, aku sempat berpikir tak mungkin mereka bersama. Mereka saja nggak pernah ngobrol meski sering pergi bersama denganku.

BACA JUGA:  Cintaku Ditolak Teman Sekantor, Aku Pantang Menyerah

Namun, kejadian di malam itu akhirnya menyadarkanku. Adikku yang memergoki Tio dan Anggi pun langsung memanggil mereka.

"Bang Tio?" sapa adikku.

Tio dan Anggi hanya menoleh dengan gugup. Sebenarnya, wajahku mulai memerah dan ingin rasanya aku marah.

Namun, aku mencoba untuk tetap santai saat adikku memanggilnya. Aku pun langsung jalan ke parkiran mobil.

"Sabar, kak. Dia nggak baik buat lo," kata adikku sambil memeluk.

Aku pun tak bisa berkata apa-apa lagi saking terkejutnya. Kami pun pulang ke rumah.

Tidak lama setelah kami sampai, Tio dan Anggi datang untuk menjelaskan semua.

"Aku minta maaf, Ris. Kami berdua memang sudah dekat sebelum aku jadian sama kamu," kata Tio.

Aku pun terdiam dan kebingungan. Aku hanya bisa melihat Anggi dengan tatapan dendam.

"Aku minta maaf Ris. Aku nggak bermaksud mengecewakan kamu. Kita masih sahabat, kan?" tanya Anggi.

Mendengar kata-kata itu dari Anggi, emosiku langsung meledak.

"Kalian berdua aku maafkan. Aku nggak mau mendengar apa-apa lagi, kamu Tio dan Anggi pergi saja, hubungan ini terakhir kali kita ketemu. Terima kasih," kataku sambil menahan tangis.

Sejak saat itu, aku jadi takut untuk mengenal laki-laki. Hingga kini, aku masih menutup diri untuk membuka hati.

Aku sudah cukup disakiti oleh tunangan dan sahabatku. Semoga pengalaman pahit itu menjadi yang terakhir kalinya bagiku. (*)