Bertemu Wanita Cantik di Stasiun, Aku Tak Sempat Tanya Namanya

24 Agustus 2022 06:50

GenPI.co - Perkenalkan, namaku Harry Kuritians. Kini, usiaku 26 tahun dan berprofesi sebagai staf IT di salah satu perusahaan di Jakarta.

Aku tinggal di Bogor, Jawa Barat, dan setiap hari harus menggunakan kereta api untuk pulang pergi ke kantor.

Namun, suatu hari hujan deras melanda Jakarta dan membuatku harus berteduh di Stasiun Manggarai.

BACA JUGA:  Sungguh Miris, Aku Rela Terjebak Friendzone Demi Dia

Aku ingat, saat itu hujan berlangsung lama, bahkan hingga 3 jam.

Sambil menunggu hujan reda, aku memutuskan untuk membeli makanan di outlet Lawson Stasiun Manggarai.

BACA JUGA:  Bertahan LDR 5 Tahun, Aku Mendadak Diputusin Kekasih

Saat ingin membayar makanan di meja kasir, tampak seorang wanita cantik yang ada di antrean depanku.

Ia terlihat kecewa karena mesin e-cash sedang tak bisa digunakan dan pembayaran pun hanya berlaku tunai.

BACA JUGA:  Bekerja Sebagai Pramugari, Cintaku Terbang Mengelilingi Dunia

Dia kemudian menghadap ke belakang dan berbicara kepadaku.

"Mas, aku menitip beli ini boleh enggak? Nanti aku transfer, ya?" ucap dia dengan muka gelisah.

"Oh, boleh mbak, sini bareng sama saya saja bayarnya," ujarnya.

Setelah itu, aku menolak pembayaran transfer dari wanita tersebut. Aku ikhlas membayarkan makanannya pada saat itu.

Hujan masih terus berlangsung, wanita itu kemudian mengurungkan niatnya untuk pulang menaiki kereta arah Jakarta Kota.

Dia kemudian menghampiriku dan kami pun akhirnya berbincang-bincang.

"Mas, makasih, ya, tadi sudah membantu," ungkap dia.

"Tidak masalah, kok. Oh, iya, mbak pulang ke mana?" tanyaku.

"Daerah Pinangsia situ. Mas, di mana?" tanya dia.

"Bogor kotanya, mbak. Kerjanya di mana, mbak?" ujarku.

"Kebetulan di perusahaan finance daerah Kuningan. Mas, kerja di mana?" tanya dia.

"Saya bekerja sebagai IT di kawasan Senayan, mbak. Ya, lumayan setiap hari menggunakan kereta pulang pergi, tetapi daripada macet di jalan, kan," ungkapku.

Perbincangan kami pun makin intens. Dari memperkenalkan pekerjaan masing-masing, kemudian membahas berbagai topik, seperti film favorit hingga permasalahan di Indonesia.

Jujur saja, aku merasa nyaman dan bahagia ketika mengobrol dengannya. Aku juga merasa tertarik dengan kepribadiannya yang begitu baik dan periang.

Setiap kali dia berbicara, aku selalu memperhatikannya sambil tersenyum. Tak terasa, sudah 2 jam kami menghabiskan waktu bersama.

Setelah hujan reda, kami pun memutuskan untuk berpisah. Kami berdua saling berpamitan dan mengucapkan hati-hati di jalan.

Namun, aku baru sadar diriku sama sekali tak mengetahui nama wanita cantik tersebut.

Begitu juga dia yang tak mengetahui namaku sama sekali.

Hal itu membuatku sangat kecewa dan terus menyesali tindakanku yang tak menanyakan namanya terlebih dahulu.

Aku hanya berharap kami dipertemukan kembali suatu saat nanti di lokasi yang sama saat pertama kali berjumpa. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co