Kisah Menjadi Pewarta GenPI.co, Aku Dianggap Seperti Keluarga

GenPI.co - Perkenalkan namaku Langgeng Puji Kusdiantoro. Ya, memang banyak yang mempertanyakan mengapa namaku begitu.

Namun, namaku tersebut membawa banyak kesenangan tersendiri.

Ini kisahku menjadi pewarta di media GenPI.co yang telah membentuk karakterku hingga sekarang.

BACA JUGA:  Pengkhianat! Kekasihku Menikahi Wanita Lain

Aku pertama kali masuk sebagai karyawan sejak 1 Februari 2021. Saat itu, aku bertemu langsung dengan Pemred Ragil Ugeng yang kini biasa aku panggil Mas Ragil.

Pertemuan awal dengan Mas Ragil cukup berkesan karena dia menunjukkan sifat yang ramah, tetapi tegas.

BACA JUGA:  Kenangan di Toilet Kampus Bersama Mantan, Bikin Aku Susah Move On

"Terima kasih sudah menerima saya, mas," kataku.

"Wes kerjo sing bener (sudah kerja yang benar)," sahutnya.

BACA JUGA:  Sungguh Miris, Aku Rela Terjebak Friendzone Demi Dia

Awal bekerja, aku menjadi pewarta selebritas karena sebelumnya cukup sering membuat berita terkait gaya hidup.

Seiring berjalannya waktu, aku ternyata tidak begitu suka menulis seleb karena lebih suka terkait isu politik.

Aku pun sesekali menulis politik, tanpa meninggalkan perintah Mas Ragil soal pemberitaan seleb.

Selama bekerja, aku merasa GenPI.co ialah perusahaan yang benar-benar mengedepankan kekeluargaan.

Sebab, aku diterima dengan baik layaknya sebagai keluarga di GenPI.co.

Selain itu, aku banyak mendapat pengetahuan baru terkait jurnalistik dengan arahan Mas Ragil dan para redaktur yang lain.

Mungkin kisahku tidak begitu menarik, tetapi pertemananku dengan para reporter GenPI.co sangat berkesan.

Sebab, aku mendapat banyak kesan baik dengan para pewarta GenPI.co.

Aku kerap dihibur ketika mendapat kesulitan dalam menulis. Kami pun saling mendukung agar bisa memenuhi kewajiban sebagai reporter.

Reporter GenPI.co terdiri dari orang-orang hebat, kuat, dan tangguh dalam menghadapi persoalan dunia wartawan.

Ya, hal itu kerap aku rasakan karena perubahan yang dilakukan demi web yang lebih baik.

Sejak aku masuk, skuad reporter GenPI.co terdiri dari delapan orang panutan yang mau bekerja keras.

Setelah itu, kami bersembilan mendapat tambahan tiga kawan reporter baru.

Ketiganya mendapat sorotan karena memang menjadi tradisi kekeluargaan GenPI.co.

Singkat cerita, aku pun harus pindah ke perusahaan yang berbeda per Rabu (20/7).

Ya, itu merupakan hal yang sebenarnya ingin aku lewatkan, tetapi aku mendapat dukungan dari semua redaktur, termasuk Pemred Mas Ragil.

Jadi, ini tulisan terakhirku di GenPI.co dan semoga perusahaan ini mampu berkembang dan terus lebih baik pada masa depan. (*)