GenPI.co - Aku terbangun lebih pagi hari ini. Matahari belum terbit saat ranselku sudah selesai ditata.
Aku memutuskan cuti selama lima hari dari kantor.
Selama lima hari aku ingin jalan-jalan di Lombok.
Banyak yang tanya, kenapa aku suka sekali jalan-jalan? Jawabannya simpel.
"Uang bisa kembali, tetapi umur 20-an bisa liburan lima hari di Lombok itu tidak akan terganti oleh apa pun," kataku.
Masa muda tidak akan pernah kembali. Berapa pun uang yang kamu punya, masa muda tak akan terulang.
Selagi muda, hidup memang mesti dibikin asyik.
Jalan-jalan ke Lombok selama lima hari adalah jalanku menikmati hidup.
Kadang aku berpikir, apa enaknya tua dan kehabisan tenaga untuk jalan-jalan?
Apa enaknya tua dan tetap sibuk bekerja karena tabungan yang selama ini dikumpulkan ternyata tak seberapa?
Hidup memang selalu punya dua sisi. Bagiku, menyeimbangkan hidup adalah cara terbaik menikmati setiap napas yang diberi Tuhan.
Di Lombok, aku akan melakukan berbagai perjalanan yang seru.
Mendaki Gunung Rinjani tentu jadi salah satu tujuan utama.
Gunung yang jadi salah satu tujuh puncak tertinggi di dunia memang selalu menarik perhatian.
Selain itu, aku juga ingin melihat bagaimana budaya Lombok.
Aku dengar di sana masih banyak perkampungan adat yang tak tergerus zaman.
Di sisi lain, pantai-pantainya yang indah juga membuatku tak sabar segera sampai di Lombok.
Tak terasa, aku sudah sampai di bandara. Sebentar lagi pesawatku akan mengantarkanku ke Lombok.
Di sana, aku ingin hidup bebas meski cuma lima hari.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News