GenPI.co - Hai, ini adalah kisah tentang hubungan percintaanku dengan seorang perempuan yang saat ini menjadi istriku.
Oh iya, namaku Adam. Istriku bernama Hawa. Kami seumuran.
Saat masih duduk di bangku sekolah, tepatnya Sekolah Menengah Pertama (SMP), kami menjalin hubungan.
Namun, selayaknya hubungan pelajar SMP, kami lebih sering bertemu saat di sekolah.
Di luar sekolah, kami sangat jarang jalan berdua melakukan kegiatan selayaknya sepasang kekasih.
Meskipun demikian, hubungan kami bertahan hingga tiga tahun.
Sampai pada saat kelulusan, Hawa mengatakan harus ikut orang tuanya ke luar kota.
Pada akhirnya kami putus secara baik-baik.
Sepuluh tahun berselang sejak saat itu, kini aku sudah bekerja di salah satu perusahaan swasta.
Pekerjaanku tidak mengharuskan untuk datang ke kantor dan bekerja di sana selama sembilan jam.
Tempat kerjaku berpindah-pindah, bisa di kamar, teras, dan juga di kafe.
Hari itu cuaca sejuk, aku memutuskan untuk bekerja di salah satu kafe yang menjadi tempat favoritku untuk bekerja.
Setibanya di sana, aku melihat sesosok wajah yang cukup familiar.
Setelah saling bertatapan selama beberapa detik, semua kenangan saat masih duduk di bangku SMP kembali memenuhi kepalaku.
Ya, wanita itu adalah Hawa.
Hari itu kami berbincang-bincang hingga malam hari. Sejak saat itu pula kami sering berkomunikasi dan pada akhirnya kembali berakhir sebagai pasangan.
Kali ini, status kami sah sebagai suami dan istri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News