GenPI.co - Perkenalkan namaku Yahya Haerudin. Aku biasa dipanggil Udin. Kini, usiaku 27 tahun.
Aku adalah pekerja di salah satu perusahaan IT yang terletak di Jakarta Pusat.
Ramadan 2021 menjadi momen yang tak bisa aku lupakan karena cintaku yang telah pupus tiba-tiba saja bersemi kembali.
Semua itu bermula saat aku menghadiri acara buka bersama dengan alumni SMP.
Dalam bukber tersebut, aku datang sendirian bertemu teman-teman lainnya dan kebanyakan dari mereka datang bersama pasangannya.
Memang saat berkumpul kami membicarakan banyak hal tentang kenangan masa lalu, termasuk kejadian konyol saat SMP.
Salah satunya pada saat itu bisa dibilang banyak teman yang menjuluki diriku budak cinta karena begitu lengket dengan kekasihku yang bernama Pritami.
Namun, ketika memasuki dunia kuliah tiba-tiba saja aku putus dengannya karena masalah internal.
Sejak saat itu aku mencoba untuk terus move on. Sayangnya, tiga kekasihku setelahnya tak mampu aku cintai sepenuh hati layaknya Pritami.
Saat mengetahui ada bukber dengan SMP, entah mengapa hatiku begitu gembira. Aku berharap Pritami tiba saat bukber tersebut.
Benar saja, aku melihat dia datang, tetapi bersama pria lain menuju teman-temannya semasa SMP.
Tentu saja saat tahu akan hal itu, aku mencoba untuk tak memikirkannya.
Sejam kemudian tiba-tiba saja ada suara perempuan menyapaku dari dekat.
"Din, din," terdengar suara perempuan tersebut.
Setelah aku menoleh, aku pun kaget karena yang memanggilku ternyata Pritami.
"Eh, Pritami, halo, apa kabar?" tanyaku dengan gugup.
"Baik, kok, kamu bagaimana? Sudah lama kita tak berjumpa, ya," jawabnya sembari tersenyum.
"Aku juga baik. Iya, sudah lama sekali. Tadi aku melihat kamu datang ke sini sama cowok kamu, ya?" tanyaku penasaran.
"Oh, itu bukan cowok aku, melainkan adik aku. Kenapa, kok, bertanya kayak begitu? Kamu pasti cemburu ya?" Ucap Pritami sembari tertawa.
"Enggak, kok, enggak. Aku cuma penasaran saja tadi. Ngomong-ngomong kamu selesai acara ini mau ke mana?" Tanyaku.
"Belum kepikiran, sih. Memang kenapa?" jawabnya sembari berpikir.
"Setelah bukber mau enggak ikut aku ke tempat nasi goreng favorit kita zaman dahulu di Pegangsaan itu," ujarku.
"Lho, memangnya masih ada ya? Itu, kan zaman kita masih sama-sama bukannya, ya?" tanya Pritami.
"Masih ada, kok. Iya yang kamu bilang enak banget, setiap ke situ pasti selalu menghabiskan dua porsi," ungkapku kepadanya.
"Oke boleh, nanti aku bilang adikku supaya dia pulang lebih dahulu," kata Pritami.
Setelah dia menerima ajakanku untuk mengunjungi tempat nasi goreng favoritnya, aku merasa saat itu rasa cintaku yang telah lama hilang tiba-tiba saja mekar kembali.
Alhasil, setelah selesai makan, aku langsung memutuskan untuk menyatakan cintaku kepadanya dan meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah kulakukan.
Saat itu juga dia menerima cintaku dan begitu gembiranya diriku bisa bersamanya kembali setelah sekian lama berpisah.
Sejak saat itu, aku berpikir bukber Ramadan 2021 menjadi momen yang begitu penting dalam hidupku bisa bersama kembali dengan perempuan yang kucintai.
Setelah setahun bersama, aku dan dia memutuskan untuk menikah tepat saat Ramadan 2022.
Aku berharap kami terus mencintai dan bersama hingga ajal menjemput. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News