GenPI.co - Namaku Viona, orang-orang biasa memanggilku Vio. Aku baru saja pindah indekos di wilayah Surabaya, Jawa Timur.
Aku asli Jakarta, ini pengalaman pertamaku tinggal sendiri. Betul, aku sedang berkuliah di salah satu universitas negeri di sini.
Alasanku memutuskan untuk kuliah keluar kota sebenarnya ingin belajar mandiri dan tidak lagi mengandalkan orang tua.
Jujur, aku belum pernah membayangkan merantau sendirian. Tapi, mungkin hal ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan karena semua adalah kali pertama bagiku.
Aku menempati indekos yang lokasinya memang agak jauh dari kampus.
Memang merepotkan, tapi telalu dekat dengan kampus pun akan menjadi membosankan, bahkan menyebalkan karena kerap dijadikan basecamp.
Karena belum memiliki kendaraan, awal-awal aku tinggal di tempat itu sering kali menumpang motor bapak kos yang berprofesi sebagai tukang rujak tumbuk.
Entah apa yang dipikirkan bapak kos, sudah memiliki usaha kos-kosan tapi masih ingin bekerja sebagai tukang rujak tumbuk. Mungkin, orang Jawa memang giat bekerja? Entahlah.
"Vio, sudah makan?" Tanya bapak kos padaku.
"Belum, pak. Nanti saja di kampus," balasku.
"Nggak baik belajar tidak isi perut dulu. Sambil bikin pesanan rujak, bapak bikin lebihan untuk kamu, ya," katanya.
Bapak kos memang terkenal sangat baik dan pengertian. Mungkin, kehilangan anak perempuanya beberapa tahun lalu membuat dirinya cukup terpukul, sehingga melihat anak perempuan ingin memberikan perhatian layaknya anak.
Tidak jarang aku memperhatikan bapak kos menumbuk rujak dengan sekuat tenaga, hingga beberapa potongan buah bahkan tumpah-tumpah.
Namun, siapa sangka melalui tumbukannya itu bisa menghasilkan rujak yang enak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News