GenPI.co - Malam minggu adalah saat yang tepat untuk menikmati suasana kota Jakarta.
Namun, malam mingguku beberapa waktu lalu sangat kelabu.
Keseruan menunggang vespa tua berakhir saat-saat mencekam dan menegangkan.
Hal itu dimulai ketika vespa tuaku mogok di jalan kawasan Jalan Jenderal Sudirman sekitar pukul 02.30 WIB.
Saat itu aku hanya berdua dengan temanku yang sedang perjalanan pulang.
Aku berusaha memperbaiki vespa kesayangan di jalan depan sebuah gedung. Sudah satu jaman motorku belum juga hidup.
Akhirnya, petugas keamanan gedung menyuruh aku memperbaiki di area parkir tempatnya bekerja sambil sediakan kopi.
Aku yang punya kesan buruk terhadap kopi, mau tidak mau menikmatinya.
Pasalnya, aku jika habis minum kopi 70 persen ingin buang air besar.
Benar saja, 15 menit kemudian aku ingin buang air besar.
"Pak ada toilet?," tanyaku kepada satpam.
"Masa tidak ada di gedung sebesar ini, Mas," timpalnya sampai tertawa.
"Hehe, izin numpang pak, mules saya," ucapku.
"Ada di basement mas. Di lantai satu sudah dikunci," katanya.
"Siap," timpalku.
Aku pun berjalan perlahan menuju basement. Sebenarnya aku agak merinding karena suasana sunyi dan kurangnya penerangan menuju kesana
Apa daya, aku tidak mau buang air besar di celana. Aku pun segera menuntaskan gejala alam yang aku alami itu.
Kamar mandi basement berada di pojokan dan ada dua ruang. Suasana di sana bikin merinding karena sunyi.
Toilet itu terkesan kurang terawat nampaknya. Karena, cat-cat di dinding sudah mengelupas dan ada sarang laba-laba.
Baru lima menit buang air besar. Kondisi mencekam yang aku takut-takutkan muncul.
Sebab, pecah tangisan wanita dan suara pintu depan kamar mandi terdengar.
Aku sangat panik dan tergesa menyudahi kegiatan di toilet untuk pergi.
Jika ada cctv mungkin aku malu bukan kepalang. Sebab, sambil lari terbirit-birit aku merapikan celana karena begitu paniknya.
Sampai di pos satpam aku menceritakan semuanya. Satpam pun membenarkan bahwa di sana angker.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News