Pisang Milik Mantanku Lebih Enak Daripada Pacarku Saat Ini, Ahhh

01 Oktober 2021 07:05

GenPI.co - Namaku Rosa. Aku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas alias SMA.

Aku memiliki mantan bernama Dedi. Aku sangat sayang kepadanya.

Sayangnya, delapan bulan kami berpacaran harus putus karena orang ketiga. Betul, orang ketiganya datang dari aku sendiri.

BACA JUGA:  3 Zodiak Hari Ini Terima Rezeki, Bayar Tagihan Plus Denda, Guys

Saat ini aku bersama dengan orang ketiga dalam hubungan bersama Dedi. Nama pacarku yang sekarang adalah Hafid.

Ketika itu, aku dan Dedi merintis usaha pisang meler. Usaha kecil, biasanya yang memesan juga teman-temanku saja.

BACA JUGA:  Buat Kamu yang Bingung Kok Lakukan Selingkuh, Pakar Jawab Ini

Dedi memang jago soal memasak. Dia yang membuat resep dan adonannya.

Pesanan pisang meler pun terus bertambah setiap minggu. Terkadang, kami memang keteteran tetapi menyenangkan.

BACA JUGA:  Hanya Emut Pisang Coklat Pacar, Aku Bahagia

"Ini pisang meler spesial dari aku. Raciknya pakai cinta," kata Dedi sambil memberikanku makanan tersebut.

Seketika aku hening. Menikmati kelezatan pisang meler itu.

"Kok, ini beda? Kita enggak pernah jual yang seperti ini," jawabku.

"Aku pakai wafer yang ditumbuk. Jadi, ada krenyes-krenyesnya," sahut Dedi.

Kami akhirnya memutuskan untuk menjual menu baru, yakni pisang meler wafer. Tidak disangka, peminatnya makin banyak.

Bahkan, kami pernah mendapat pesanan besar untuk pesta ulang tahun. Itu membuatku makin produktif di usia dini.

Sayangnya, karena kebodohan hatiku yang tidak bisa setia membuatku cepat bosan.

Aku berpacaran dengan Hafid. Siswa SMA lain.

Kini aku berpacaran dengan Hafid tiga bulan. Aku berselingkuh dari Dedi, saat hubungan kami sudah mencapai angka lima bulan.

Mungkin karena bosan, aku ingin mencari suasana baru.

Mendekati tujuh bulan aku berpacaran dengan Dedi, aku mulai menjadi-jadi.

Aku jadi malas untuk menerima pesanan pisang melerku dan sibuk dengan duniaku.

Sampai akhirnya, Dedi memergokiku sedang makan siang di sebuah mal di Jakarta.

Hafid mendapatkan hantaman dari Dedi. Sedangkan aku, hanya bisa menangis dan menahan malu saat terjadi keributan itu.

Singkat cerita, aku dan Dedi putus. Sementara itu, aku dan Hafid terus menjalani kasih hingga kini.

"Happy anniversary satu tahun sayang," tutur Hafid beberapa waktu lalu.

"Kamu mau kado apa dariku?" tanyanya.

Aku pun bingung dan seketika teringat rasa pisang meler buatan Dedi.

"Hmmm.. aku mau pisang meler yang pakai wafer," sahutku.

Seketika Hafid menunjukkan raut wajah tidak senang. Namun, dia tidak ingin menghancurkan momen anniversary kami.

Dia pun bersedia untuk membuatkanku pisang meler di rumahnya.

"Ini, sayang. Semoga suka ya," ujar Hafid sembari memberikanku makanan buatannya.

Rasanya sedikit berbeda dari pisang yang dibuat oleh Dedi. Aku hanya mengangguk mengisyaratkan makanan yang telah dibuat

Hafid enak. Meski dalam hati, jauh lebih enak pisang buatan Dedi.

Aku menyadari. Dari rasa pisang meler yang berbeda itu mengajarkanku bahwa seseorang selalu ada buatku, memang tidak akan bisa terulang kembali.

Fix, aku kanget Dedi! Namun, aku harus terus berbohong kepada Hafid agar tidak menyakitinya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co