GenPI.co - Perkenalan nama Aku Putri. Aku adalah ibu dari satu anak. Aku dan suamiku dinilai sangat harmonis oleh tetangga sampai-sampai mereka iri.
Namun, sebenarnya tidak seindah yang dibayangkan. Karena, berbagai konflik kerap terjadi .
Aku sangat kesal dengan suami aku. Karena, tidak bisa diandalkan dalam berbagai urusan dan selalu mengandalkan bapak mertua.
Kondisi itu sampai membuat rumah tangga aku terkesan tidak mandiri karena melibatkan orang tua.
Sampai pada akhirnya kemarahan aku memuncak. Saat itu aku ingin rumah aku berubah nuansanya.
"Mas, aku mau rumah kita sedikit berubah konsepnya, ya," kata aku.
"Iya sayang. Aku nanti minta bantuan papah," ujarnya.
"Kok gitu, Mas. Kamu kapan mandirinya," kata aku.
"Aku pulang kerja pasti capek dan harus istirahat," ucapnya.
"Pokoknya harus kamu yang mengerjakan," ujar aku.
"Liat nanti ya sayang," ujarnya.
"Kamu harus janji!," ucap aku.
Setelah dialog itu aku dan suami kembali seperti biasanya. Namun, dua hari kemudian bapak mertua malah berkunjung ke rumah.
Aku terheran-heran. Ternyata hal itu permintaan suami aku. Aku pun hanya bisa mengelus dada. Bapak mertua dengan spontan membereskan konsep rumah.
Sampai pada akhirnya bapak mertua aku ceroboh dan pekerjaan tidak maksimal. Aku tersiram cairan kental, lengket dan berbau aneh. Aku takutnya cairan kimia berbahaya.
Setelah bapak mertua aku menjelaskan, cairan itu adalah pernis untuk mengecat pintu rumah aku.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News