Remas-remas dengan Teman Kampus, Nikmatnya Tak Terhingga

10 September 2021 02:30

GenPI.co - “Haduh, akhirnya selesai juga,” ujar Tisa sambil menghempaskan badannya ke bangku sebelahku duduk.

“Gue capek banget dah, Tis,” kataku.

“Iya, mondar-mandir sana sini. Mana sempet misscom sama Rizky lagi,” keluhnya.

BACA JUGA:  Wakil Ketua MUI: Bapak Cukup 2 Periode, Maaf Rakyat Sudah Muak

Aku pun mengangguk sambil menyeruput es jeruk yang baru saja datang beberapa menit sebelum Tisa datang.

Sebelumnya perkenalkan, aku Benny, salah satu mahasiswa di sebuah kampus ternama yang tengah menjadi panitia ospek bersama dengan teman perempuanku, Tisa.

BACA JUGA:  Bapak Mertua Bilang Cuma Kepala, Ternyata Masuk Semua, Bahagia!

Kami sedang menjadi panitia acara ospek fakultas dan hari ini adalah hari terakhir.

Seperti yang kalian ketahui, mengurusi acara di bagian puncaknya jauh lebih melelahkan dibandingkan di hari pertama.

BACA JUGA:  Anaknya Bapak Kos: Enak? Mau Lagi?

Usai evaluasi dan foto-foto panitia, aku dan Tisa langsung pergi ke pujasera di dekat kampus.

Kami berdua sudah berteman sejak awal masuk kuliah. Kedekatan kami berawal saat ternyata kami membaca beberapa judul Manga yang sama.

“Ben, gue laper,” kata Tisa.

“Ya pesen makan sana. Ini kan lagi di tempat makan, Tis,” jawabku.

“Gue nggak tahu mau pesan apa tapi,” ujarnya.

“Itu ada ketoprak, mie ayam, nasi uduk, bakso aci. Pilih aja, Tis,” kataku.

Tisa terlihat masih kebingungan ingin makan apa. Memang sejak awal aku kenal dengannya, Tisa selalu lama memilih menu makanan yang diinginkan.

Seketika aku teringat bahwa aku menyimpan makanan ringan di tasku. Makanan ringan itu dikasih oleh mahasiswa baru sebagai hadiah di acara penutupan tadi.

Dia memberikanku sepuluh bungkus snack mie yang cara makannya diremas, lalu ditaburi bumbu.

“Nih, gue punya mie kremes jajanan anak SD,” kataku sambil menaruh bungkusan di atas meja.

“Ih ya ampun, sudah lama banget gue nggak lihat makanan ini,” teriak Tisa.

“Iya, gue juga senang banget pas dikasih sama maba tadi. Gue dulu suka banget jajan ini tiap hari, makanya lemot otaknya karena kebanyakan micin,” kataku.

“Haha emang lo aneh, sih. Gue bagi ya, Ben,” ujar Tisa.

“Iya, ambil saja. Gue juga mau makan,” jawabku sembari meremas bungkus snack mie itu.

Usai meremasnya, aku pun membuka bungkusan snack itu. aku mengambil bungkusan kecil berisi bumbu kering, lalu menaburkannya ke bungkus mie.

Aku menggoyangkan bungkus mie agar bumbunya merata. Lalu, aku memakannya.

“Parah, nostalgia banget gue,” kataku sembari mengunyah.

Tisa, yang sedang menikmati snack mie itu juga, hanya mengangguk perlahan tanda setuju denganku.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co