Gara-Gara Pacar, Aku Sampai Lengket

28 Agustus 2021 23:23

GenPI.co - Aku dan Putri sudah menjalin cinta hampir lima tahun. Sebuah durasi yang tidak sebentar bagi kami.

Aku sangat paham ketika Putri sedang manja, marah, ataupun gelisah. Begitu juga dengan kebiasaan buruk serta kesukaannya.

Putri pun sangat hafal berbagai hal tentang aku. Untuk mencapai fase, aku dan putri membutuhkan proses panjang.

BACA JUGA:  Hindari 4 Hal saat Pacaran dengan Wanita Baperan, Auto Diputus!

Kami sebenarnya pernah putus selama empat bulan. Namun, aku dan Putri balikan.

"Mas, kisah cinta kita tidak mudah, ya?" kata Putri.

BACA JUGA:  Pacar Memaksa Ujungnya Doang, Aku Keenakan Sampai 3 Ronde

"Iya, sayang. Kita sama-sama saling menjaga agar tidak kembali terpisah, ya," kataku.

"Saling mengerti juga, Mas. Kamu harus lebih bijak dan dewasa. Katanya, mau menikah dengan aku," balas Putri.

BACA JUGA:  Hari Saraswati di Denpasar, Upacara Penyucian 2 Ribu Buku Digelar

"Aku sedang belajar itu semua," kataku.

"Kamu harus sungguh-sungguh, lo," timpal Putri.

"Kamu suka seperti ini, sulit percaya sama aku," ujarku.

"Iya. Aku percaya, Mas," kata Putri.

Aku dan Putri beberapa kali bertengkar. Namun, kami selalu bisa menyelesaikan berbagai persoalan.

Soal makanan favorit, Putri sangat menyukai es krim. Dia selalu menyimpan es krim di kulkasnya.

Entah kenapa Putri sangat menyukai es krim. Putri selalu berdalih es krim bagus untuk mengembalikan mood.

“Berarti kalau kamu lagi marah, aku beri es krim aja, ya?” ujarku, suatu ketika. Putri mengangguk.

Namun, aku sering kesal terhadap kelakuan Putri. Sebab, Putri sering tidak menghabiskan es krim yang dimakannya.

"Kamu habiskan es krimnya, ya," kataku.

"Engga, ah. Kamu aja yang habisin," ujar Putri.

“Kok gitu? Kebiasaan jelek kamu ini. Ujung-ujungnya aku yang habisin," kataku.

Aku sangat sering mengingatkan Putri untuk menghabiskan es krim yang dia makan.

Namun, terkadang aku juga lengah. Putri sering tidak menghabiskan es krimnya.

“Mubazir, Sayang. Nggak baik,” ujarku.

Putri hanya manggut-manggut. Dia tidak membantah. Akan tetapi, lain hari pasti terjadi lagi.

Aku juga pernah sebal karena Putri tidak hati-hati saat makan es krim. Es krim itu jatuh dan menimpa bajuku.

Bajuku menjadi kotor. Tanganku pun lengket. Putri minta maaf. Aku sebenarnya kesal, tetapi tetap memaafkannya.

“Lain kali hati-hati, ya, kalau makan es krim,” ujarku.

“Iya. Maaf, ya,” kata Putri. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Andri Bagus Syaeful

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co