GenPI.co - Aku tidak menyangka pacarku memiliki permainan yang sangat brutal. Aku sampai teriak-teriak melihat permainannya.
Ini kisahku ketika menemani pacarku bermain futsal. Aku baru kali pertama menemaninya.
Selama ini aku selalu menolak ketika diajak menemaninya bermain futsal bersama teman-temannya.
Aku memang tidak suka olahraga, seperti futsal ataupun sepak bola. Namun, kali ini aku mengendurkan egoku.
Kutemani kekasihku bermain futsal hingga menjelang pukul 23:00 WIB. Beuh. Rasanya capek.
Melihat dia bermain futsal saja sudah membuatku capek, apalagi jika harus bermain.
Satu hal yang membuatku kaget ialah ketika pacarku di atas lapangan. Aku kira pacarku jago.
Rupanya dia tidak terlalu lihai. Dia lebih sering menendang bola sesuka hatinya.
Aku sampai teriak-teriak ketika melihat dirinya menggiring ataupun menendang bola.
Aku tidak bisa membayangkan jika kekasihku salah menendang bola atau bahkan bola mengenai tubuh orang lain.
“Jangan teriak-teriak gitu, sayang,” kata Rinto, kekasihku, ketika dia menepi.
“Kamu mainnya nggak karuan. Kaya badak gitu,” ujarku.
“Namanya juga futsal,”
“Ntar kalau kenapa-kenapa gimana?” tanyaku.
“Enggak, lah. Udah biasa, kok,” jawab Rinto.
Permintaanku ternyata bertepuk sebelah tangan. Alih-alih kalem, Rinto justru tambah ngawur saat bermain.
Aku sampai ngeri sendiri melihatnya. Namun, teman-temannya justru terlihat biasa saja.
Mereka terlihat tidak terganggu dengan gaya bermain yang ditunjukkan Rinto selama permainan berlangsung.
Aku justru yang deg-degan. Sumpah. Aku belum pernah melihat cowokku bermain futsal.
Aku sampai berpikir mencari obat luka atau perban untuk berjaga-jaga apabila kekasihku mengalami hal yang tidak diinginkan.
Namun, Rinto dan teman-temannya terlihat santai. Mereka tidak dibakar emosi. Mereka bermain dengan santai.
Sampai pada akhirnya permainan selesai. Rinto dan teman-temannya tampak ngos-ngosan.
Aku langsung menyodorkan minuman kepada Rinto. Dia meraih botol yang kuberikan.
“Capek banget. Gila,” kata Rinto. Napasnya memburu.
“Kamu nggak kenapa-kenapa?”
“Aman, tuh. Emang gini main futsal,”
“Aku nggak mau lihat lagi, ah. Ngeri,” kataku.
“Lhoooo…,” Rinto hanya melongo. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News