Pesona Pelanggan Seksi Rangsang Aku untuk Terus Masuk

03 Juli 2021 16:55

GenPI.co - Namaku Roni. Aku bekerja sebagai pengantar makanan daring daerah kelahiranku, yaitu Jakarta. 

Perputaran uang di sini sangat cepat, yang mana beberapa orang mengandalkan jasaku sebagai pemuasan mereka di saat lapar melanda. 

Aku sudah terbiasa sibuk bekerja saat jam makan siang. Sampai ketika, aku hafal setiap rumah yang memesan makanan untuk diantar. 

BACA JUGA:  Belum 5 Menit Istri Tetangga Berkeringat, Dia Bilang Aku Nikmat

"Wah, rumah ini lagi. Mbak Yani yang pesan makanan," gumamku. 

Aku sangat bersemangat ketika mengantar makanan ke rumah tersebut, karena pemiliknya sangat cantik. 

BACA JUGA:  Keluar 4 Kali dengan Janda Muda, Aku Kewalahan

Entah mengapa, aku selalu ingat di mana rumah pelanggan yang cantik. 

Saat mengambil makanan yang di pesan, aku menghubungi Yani karena pesanannya sudah selesai. 

"Mbak, saya antar sesuai lokasi, ya," ucapku. 

"Iya, kayak biasa Mas. Rumah saya di samping tiang listrik," sahutnya. 

Mengetahui jawaban itu, aku lantas bergegas mengantar makanan agar bisa bertemu dengannya. 

Ketika aku sampai di rumahnya, aku melihat pesan teks yang tiba-tiba masuk. 

"Mas, nanti masuk saja. Gerbangnya tidak dikunci. Saya lagi di belakang rumah, takut nggak dengar," tulis Yani. 

"Kok, aku deg-degan, padahal sudah biasa masuk ke rumahnya," pikirku. 

Aku pun masuk dengan membawa makanan dan mencoba memanggil lewat telefon. 

Namun, belum sempat telefon, Yani ternyata sudah di depan dan membuka pintu sedikit. 

"Mas, maaf ya sampai suruh masuk. Saya habis selesai mandi juga soalnya," ucap Yani dari balik pintu. 

"Oh. Iya Mbak, nggak masalah, kok. Ini makanannya taruh di mana, ya?" tanyaku. 

"Mmm taruh di dalam saja, Mas," sahutnya. 

Ketika pintu dibuka, aku terkejut saat melihat wajah cantiknya yang natural dengan pemandangan menggungah. 

Wanita cantik itu ternyata hanya memakai handuk untuk menutupi badannya yang indah. 

"Mbak, baru banget selesai mandi ternyata. Saya pikir sudah berpakaian," tanyaku. 

"Saya buru-buru karena mengetahui Mas-nya sudah di depan rumah, jadi, saya ke luar, deh" kata Yani. 

"Heh, belum apa-apa, kok, sudah ke luar Mbak?" godaku. 

Mendengar ucapanku, Yani terlihat bingung karena tak sadar bahwa sedang digoda. 

"Iya karena kasihan Mas nunggunya lama," jawabnya. 

Meski mengagumi kecantikan Yuni, aku tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan. 

Aku lantas bergegas untuk pergi dan meninggalkan wanita cantik itu dengan kenangan tak terlupakan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co