GenPI.co - Kata orang, cinta itu saling melengkapi. Seperti aku dengan Radit yang memiliki sifat berbeda.
Bisa dibilang aku dan Radit bagai langit dan bumi, bahkan aku sering minder kalau jalan bersama dirinya.
Aku pacaran dengan Radit sudah satu tahun.
BACA JUGA: Ya Ampun, Ternyata Ini Alasan Utama Istri Berani Selingkuh
Meskipun kami berbeda, Radit tak pernah protes dengan penampilanku. Dia selalu mendukung apa yang aku lakukan.
Aku bukan seperti cewek pada umumnya yang suka dandan. Aku selalu tampil apa adanya dengan riasan tipis, bahkan kadang polos.
Jika cewek pada umumnya punya puluhan warna lipstik, aku hanya memiliki satu warna saja yang menurutku cocok di bibir.
Suatu hari, saat aku dan Radit pergi ke sebuah pusat perbelanjaan yang berada di Jakarta Pusat.
“Lihat itu mbaknya cantik banget, ya,” kata Radit kepadaku.
BACA JUGA: Survei Alasan Pasangan Ungkapkan Selingkuh, Nomor 4 Fatal Banget
Tentu saja aku terkejut dengan omongannya itu. Saat itu juga aku merasa bahwa ada yang kurang dari diriku sebagai seorang wanita.
“Kamu pengin aku dandan seperti dia?” tanyaku.
“Enggak kok, tampillah apa adanya,” jawab Radit.
Mendengar jawaban itu aku merasa lega. Radit emang laki-laki yang mengerti aku banget.
Namun, setelah kejadian itu aku jadi merasa sedikit minder dengan Radit.
Sebab, selama setahun pacaran aku tak pernah diajak kumpul bersama temannya.
Hingga suatu saat aku membuntutinya ketika dia pamit sedang ada acara dengan temannya.
Aku pikir dia akan bertemu dengan teman satu geng kantor, tapi ternyata dia menjemput seorang wanita dulu. Radit selingkuh?
Terus terang, aku tak mengenal siapa wanita itu, rambutnya panjang, parasnya cantik dan anggun.
Sontak aku merasa minder dengan wanita itu. Namun, aku masih menahan diri sampai akhirnya mereka turun dari mobil dan masuk ke dalam kafe.
Melihatnya aku jadi iri. Selama menjadi pacarnya dia tak pernah bersikap selembut itu denganku, bahkan kalau di tempat umum dia jarang menggandeng tanganku.
Namun, dengan wanita itu, dia terkesan manis. Tangan Radit terlihat melingkar di pinggang wanita itu. Betapa hancurnya hatiku.
Kemarahanku seolah tak bisa dibendung. Aku pun meluapkannya seketika. Aku berjalan menghampiri Radit dan wanita itu. Aku marah sejadi-jadinya.
Di situ Radit bilang kalau wanita itu hanya temannya, dan dia pun mengaku malu jalan denganku yang dianggap tak pernah mengurus diri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News