GenPI.co - Pasar aset kripto kembali mengalami gejolak setelah kemarin pulih dengan mencatatkan kenaikan tajam.
Investor menarik modalnya dan keluar dari berbagai aset berisiko, termasuk pasar aset kripto.
Anjloknya pasar aset kripto disinyalir karena penurunan yang dalam bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street.
Indeks saham-saham teknologi di Nasdaq sering dikaitkan dengan pergerakan Bitcoin (BTC).
Dengan demikian, merosotnya saham-saham teknologi turut memengaruhi BTC dan aset kripto lainnya.
Data Coinmarketcap, Rabu (27/4) pukul 18:10 WIB menunjukkan, kapitalisasi pasar (market cap) aset kripto global merosot 3,29 persen menjadi USD 1,80 triliun.
Penurunan itu setara dengan nilai USD 5,92 miliar. Dengan besarnya jumlah penurunan, praktis selera risiko investor anjlok cukup dalam.
Akumulasi jual investor di pasar tercermin dari peningkatan volume perdagangan aset kripto global.
Dalam 24 jam terakhir, volume perdagangan aset kripto global naik 7,22 persen menjadi USD 100,43 miliar.
Selanjutnya, dominasi Bitcoin tetap naik sebanyak 0,03 persen menjadi 41,32 persen.
Hal itu menandakan pelaku pasar tetap mengoleksi BTC meski harga aset tersebut mengalami penurunan.
Dari sisi harga, Bitcoin merosot 3,24 persen menjadi USD 39.022 per USD. Ditarik dari sepekan terakhir, BTC sudah anjlok 6,73 persen.
Selanjutnya, aset kripto berkapitalisasi terbesar kedua, Ethereum (ETH) juga turun lebih dalam.
ETH melorot 3,91 persen menjadi USD 2.884 dengan kinerja tujuh hari terakhir turun 7,56 persen.
Sementara itu, Binance Coin (BNB) juga turut terkoreksi sebanyak 2,40 persen menjadi USD 390.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News