GenPI.co - Ase kripto tertua, yaitu Bitcoin (BTC) telah melewati momen dua pekan yang sangat penting.
Pada akhir Maret 2022, koin ini melonjak dan mencapai simple moving average (SMA) 200 hari di sekitar USD 48.000.
Sejak saat itu, aset kripto dengan market cap terbesar tersebut jatuh secara perlahan.
Namun, pada pekan ini, ada peluang bagi BTC untuk rebound. Simak analisisnya.
Bitcoin memang mengalami koreksi pada awal April 2022. Setelah menguji simple moving average (SMA) 200 harinya di sekitar USD 48.000, koin ini gagal menembusnya.
Bitcoin justru mengalami penurunan tajam setelahnya. Faktanya, BTC telah turun selama tiga hari berturut-turut.
Namun, terlepas dari penurunan harga itu, optimisme muncul untuk pergerakan harga dalam waktu dekat.
Saat ini, Bitcoin tetap berada di atas dua zona support kuat, yaitu di level USD 42.000 dan USD 40.000.
Ini berarti risiko penurunan lebih lanjut akan sangat kecil. Selain itu, Bitcoin telah berhasil mencapai persilangan antara SMA 50 dan 100 hari.
Dengan skenario tersebut, BTC hanya menunggu momentum untuk bullish saat breakout.
Breakout ini akan mendorong harga menuju zona support di atas USD 46.000.
Saat level harga itu ditembus, diperkirakan ada aksi beli besar-besaran yang membuat Bitcoin melewati SMA 200 hari dan mengerek harganya menjadi USD 52.000.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News