GenPI.co - Aset kripto dinilai makin berkembang di Indonesia. Hal ini terlihat dari makin banyaknya masyarakat yang mengoleksi aset tersebut sebagai salah satu sumber investasi.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda menilai teknologi blockchain termasuk aset kripto dan NFT berpeluang menciptakan efek ganda positif, khususnya bagi perekonomian.
"Langkah baiknya, blockchain memberi harapan dukungan efisiensi dan transparansi sehingga Indonesia dapat mengantisipasi perubahan dunia yang cepat," katanya, Sabtu (12/3).
Sosok yang karib disapa Manda ini menjelaskan teknologi blockchain telah berkembang sangat cepat saat ini.
Dia menilai Indonesia bisa mengadopsi lebih cepat sistem teknologi tersebut dan menjadi pemimpin perkembangan blockchain di Asia Tenggara.
"Blockchain bisa diimplementasikan dalam berbagai sektor, meliputi perbankan, media sosial, hiburan, kesehatan, asuransi, properti, olahraga, energi, pemerintahan, dan berbagai industri lainnya," ujarnya.
Manda mengakui ada hambatan dalam mengembangkan blockchain di dalam negeri, terutama terkait literasi.
Masyarakat awam banyak menganggap blockchain adalah aset kripto, atau bahkan mengenalnya sebagai Bitcoin (BTC).
Padahal, keduanya sangat berbeda meski memiliki keterkaitan dalam penggunaan teknologi yang sama.
Dia berharap, kepastian regulasi dan literasi yang baik akan membuat teknologi blockchain makin diterima dan digunakan di masa mendatang.
"Percayalah bahwa semua akan ter-blockchain pada waktunya," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News