GenPI.co - Invasi Rusia ke Ukraina memantik amarah negara-negara Barat. Tensi geopolitik kedua negara dipastikan membuat gejolak yang pada akhirnya memengaruhi dunia.
Negara-negara Barat bahkan memutuskan untuk memberikan sanksi ekonomi ke negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut.
Siasat Rusia untuk menghindari sanksi mencuat seiring mudahnya transaksi menggunakan bursa aset kripto.
Binance, salah satu bursa aset kripto terbesar dunia memutuskan untuk tidak memberikan sanksi menyeluruh terhadap seluruh warga Rusia.
"Tidak etis memberikan sanksi kepada semua warga negara Rusia," kata CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) dikutip dari Beincrypto, Kamis (3/3).
CZ memastikan perusahaan telah mematuhi mandat pemerintah internasional untuk memberlakukan batasan pada klien yang terkena sanksi.
Menurut CZ, memperluas sanksi kepada semua warga Rusia sangat tidak produktif. Apalagi, perusahaan bursa kripto mengikuti peraturan yang sama seperti bank.
CZ menekankan Binance mengikuti persyaratan sanksi dengan sangat ketat.
“Siapa pun yang ada dalam daftar sanksi, mereka tidak akan dapat menggunakan platform kami. Bukan keputusan kami untuk membekukan akun pengguna,” kata CZ.
Dia juga menyoroti media sosial (medsos) besar yang juga tidak mengikuti sanksi. Saat ini, Facebook belum melarang pengguna Rusia.
"Google belum melarang pengguna Rusia. Google belum memblokir Rusia. AS belum melakukan itu,” ujarnya.
Coinbase juga menolak untuk memblokir orang Rusia yang bukan target sanksi.
“Juga, dari sudut pandang etika, banyak orang Rusia tidak mendukung perang, jadi kita harus memisahkan politisi dari orang normal,” tulis Coinbase. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News