GenPI.co - Bahrain menjadikan bitcoin sebagai alat transaksi dan pembayaran secara resmi di negaranya. Sebelumnya, El Savador juga melakukan yang sama. Negara mana lagi yang akan menysusul?
Perusahaan pertukaran kripto terbesar di dunia, Binance sudah mendapat persetujuan dari salah sati negara timur tengah, yakni Bahrain.
"Tidak seperti UEA, negara Teluk kecil itu memiliki peraturan perbankan untuk kripto,kata Talal Tabbaa, CEO CoinMENA, sebuah bursa yang dilisensikan oleh Bank Sentral Bahrain (CBB), Rabu (23/2).
Dengan menerima kripto sebagai metode pembayaran resmi, CBB memungkinkan bank-bank besar bekerja dengan bursa sehingga pelanggan dapat menarik dan menyetor uang mereka dengan mudah.
Pendekatan CBB itu kontras dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab (CBUAE) yang tidak mengakuinya sebagai alat pembayaran.
"Secara umum, sebagian besar kripto tidak diterima secara umum sebagai alat tukar di negara maju mana pun atau tidak untuk tujuan pembayaran umum," kata CBUAE.
Rain, salah satu platform kripto yang berbasis di Bahrain mecatatan volume perdagangan lebih dari USD 1 miliar selama tahun 2021.
"Menanggapi meningkatnya permintaan untuk aset kripto, Bank Sentral Bahrain telah menjadi salah satu pengadopsi awal Timur Tengah di ruang aset kripto," kata Gubernur CBB Rasheed M Al-Maraj.
Sementara, Negara lain lebih skeptis. China mengatakan pada September lalu bahwa semua aktivitas bisnis terkait kripto di negara itu ilegal, sementara Inggris membatasi operasi Binance.
Di India, industri kripto sedang booming di kalangan investor milenial. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News