GenPI.co - Tokocrypto selaku aplikasi perdagangan kripto di Indonesia membuat langkah jitu dalam memperkenalkan aset investasi yang tengah naik daun.
Menyasar ke perguruan tinggi Telkom University Bandung, Tokocrypto resmi meluncurkan pusat inovasi blockchain bernama Pojok Kripto.
Program Lead Akademi Tokocrypto, Dimas Surya mengaku kegiatan itu berbentuk pemahaman lebih dalam soal kripto ke para mahasiswa.
"Kami mengadakan pengembangan kurikulum melalui blockchain seperti coaching ke mahasiswa, dosen, atau umum di berbagai kampus," ujar Dimas kepada GenPI.co di Bandung, Senin (10/1).
Dimas menjelaskan tujuan Tokocrypto bekerja sama dengan Telkom University merupakan langkah lanjutan dari pengetahuan dasar kripto di masyarakat.
Sebab, kata Dimas, tidak jarang masyarakat masih menganggap kripto sebagai sesuatu yang tidak boleh dilakukan alias haram.
"Kami ingin memasyarakatkan kripto karena dianggap haram. Nah, kini yang perlu adanya edukasi," jelasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Telkom University, Ratri Wahyuningtyas mengaku menyambut baik kegiatan kerja sama tersebut.
Menurutnya, meski mahasiswa belum mengerti tentang kripto, bukan berarti untuk diam dengam perubahan investasi yang cepat.
"Jadi, dengan adanya kerjasama ini, saya kira akan baik untuk masa depan mahasiswa di dunia kripto," ucap Ratri.
Ratri menambahkan polemik kripto haram juga akan berdampak terhadap pola pikir mahasiswa soal investasi digital tersebut.
Selain itu, dia mengaku dengan kerja sama tersebut, pihaknya pun bisa mendapat kesempatan untuk mengembangkan pemahaman soal kripto.
"Kami ingin mengidentifikasi soal haram atau tidaknya kripto melalui pelatihan dari Tokocrypto," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News