GenPI.co - Pasar kripto masih belum bersahabat pada pembukaan perdagangan di hari Senin (3/1).
Melansir Coinmarketcap pukul 10.30 WIB, aset kripto masih betah nongkrong di zona merah dalam 24 jam terakhir.
Seperti Bitcoin berada di level USD 47.226,93 per keping alias turun 0,73 persen dalam sehari terakhir.
Solana (SOL) terpeleset 1,77 persen, dan Terra (LUNA) di level 1,68 persen di waktu yang sama.
Meski langit mendung menggantung di atas aset kripto utama, setidaknya ada beberapa aset kripto yang mengalami cuaca cerah.
Nilai yearn.finance (YFI), misalnya, naik 11,51 persen dalam sehari terakhir.
Selain YFI, nilai Harmony (ONE) dan Uniswap (UNI) juga mencetak pertumbuhan masing-masing 7,27 persen dan 5,21 persen di waktu yang sama.
Derasnya aksi jual sejak akhir tahun menjadi biang kerok turunya haga kripto setelah otoritas China meminta investor untuk meninggalkan platform exchange, selambat-lambatnya 31 Desember 2021 lalu.
Di samping itu, komunitas kripto juga kini meragukan keandalan model proyeksi harga BTC legendaris bernama stock-to-flow yang dicetuskan oleh analis dengan moniker Plan B.
Pada analisis memproyeksi bahwa harga BTC bisa menembus USD 100.000 per keping sepanjang 2021.
Kendati demikian, Presiden El Salvador Nayib Bukele masih yakin bahwa harga BTC akan menembus level USD 100.000.
Selain itu, bos Tesla Elon Musk juga optimistis bahwa adopsi Bitcoin akan berkembang dan perlahan menggeser fungsi mata uang fiat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News