GenPI.co - Harga mata uang kripto (cryptocurrency) Bitcoin membaik seiring pengumuman dari Federal Open Market Committee (FOMC).
FOMC memutuskan kenaikan suku bunga dan mengurangi kebijakan pembelian obligasi pada tahun depan.
Pembelian obligasi dikurangi USD 30 miliar per bulan. Awalnya, The Fed akan membeli obligasi sebesar USD 15 miliar setiap bulan.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) itu pun akan menghapus program stimulus pandemi.
Selain itu, The Fed juga bakal membeli obligasi untuk meningkatkan pasokan moneter di AS.
Suku bunga pun akan dinaikkan. Berdasarkan kabar yang beredar, suku bunga pada 2022 akan naik tiga kali lipat.
Keputusan tersebut langsung membuat harga Bitcoin melambung hingga USD 2 ribu.
Saat berita ini ditulis, harga Bitcoin naik tiga persen. Bitcoin diperdagangkan di angka USD 49.421.
Meskipun harga Bitcoin mulai reli, para trader diimbau tetap waspada saat memainkan aset kripto.
Analis kondang William Clemente memilih tetap berhati-hati. Dia pun menyarankan entri pasar dengan harga saat ini.
Para investor pun dikabarkan bakal meng-hold Bitcoin dalam kondisi apa pun.
Dengan demikian, saldo Bitcoin di bursa kemungkinan besar akan menurun pada tahun ini. (coinvestasi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News