GenPI.co - Sejumlah harga kripto terkerek signifikan. Sejumlah pihak mulai memperkirakan kemungkinan level tertingginya di tahun ini.
Jika Bitcoin diramal berpeluang menembus USD 100 ribu di akhir tahun 2021, Ethereum juga mendapat ramalan kenaikan harga yang mencolok.
Dilansir dari laman coinvestasi, harga Etehreum (ETH) diprediksi naik hingga 100 persen pada kuartal IV-2021.
Hal yang menentukan kenaikan tersebut apabila indikator teknis dan fundamentalnya mendukung.
Ethereum memiliki potensi naik dan menggandakan nilai pasarnya dalam beberapa bulan mendatang.
Tercatat harga ETH terpantau melonjak lebih dari 9 persen pada awal bulan ini hingga bernilai USD 3.300 untuk pertama kalinya dalam 10 hari.
Cuan tersebut muncul diisukan setelah rebound harga di semua kripto teratas, termasuk Bitcoin (BTC) yang naik 9,5 persen hingga mencapai USD 48 ribu yaitu level tertinggi dalam 10 hari.
Dilansir dari laman coinmarketcap, pada Jumat (8/10), pukul 21.05 WIB, harga Ethereum USD 3.605 atau mengalami kenaikan 12,33 persen dalam tujuh hari terakhir.
Lantas apa pemicu harga Ethereum bisa naik 100 persen di kuartal empat ini?
1. Bayang-bayang inflasi
Ledakan pasar kripto pada awal Oktober bertepatan dengan perilisan laporan Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) tentang pengeluaran konsumen.
Data telah menunjukkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti di Amerika Serikat serta ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, naik 0,3 persen pada Agustus dan naik 3,6 persen (yoy)
Inflasi inti telah berhasil melonjak ke level tertinggi dalam 30 tahun belakang.
Nah, para spekulan cenderung memperlakukan kripto sebagai ‘pelindung nilai’ terhadap inflasi.
2. Pembaharuan dan Inovasi
Kripto Ethereum mengalami upgrade jaringan hard fork pada 5 Agustus, yang berdampak pada peningkatan prospek bullish.
Dijuluki garpu keras London, pemutakhiran memperkenalkan protokol peningkatan, EIP-1559, yang memulai pembakaran
sebagian dari biaya jaringan Ethereum, yang disebut biaya dasar.
Adapun aktivasi EIP-1559 telah secara permanen menghapus 410.404 ETH (sekitar USD 1,32 miliar) dari pasokan aktif, menurut Watch the Burn.
Ethereum juga bersiap untuk mengubah mekanisme konsensusnya dari proof-of-work (PoW) menjadi proof-of-stake (PoS).
Telah diluncurkan staking pool, yang akan memungkinkan pengguna untuk mendapatkan hadiah dan meningkatkan kepemilikan ETH.
Yaitu dengan syarat, mereka harus mengunci 32 ETH ke dalam smart contract PoS resmi untuk jangka waktu tertentu.
Dari laporan terakhir, jumlah ETH yang disimpan dalam staking contract Ethereum 2.0 telah melonjak dari sekitar 11.500 pada November 2020 menjadi 7,82 juta ETH pada 8 Oktober.
Transisi yang dilaporkan telah secara efektif menghapus sementara 7,82 juta ETH dari peredaran.
Sementara itu jumlah total token ETH yang disimpan di semua bursa kripto, telah turun ke rekor terendah.
Data yang dilansir dari CryptoQuant mengungkapkan, pertukaran sekarang hanya memiliki 18,1 juta ETH dibandingkan dengan 23,73 juta ETH tahun lalu.
3. Pola Cup and Handle
Campuran antara penawaran yang lebih rendah dan permintaan yang lebih tinggi berfungsi sebagai penghalang bullish untuk harga ETH.
Sementara itu, lebih banyak bukti untuk penembusan sisi atas yang berasal dari pola Cup dan Handle pada grafik berjangka waktu lebih lama dari ETH.
Adapun Cup dan Handle merupakan pola kelanjutan bullish, yang terdiri dari dasar pembulatan dan pengaturan saluran menurun.
Selain mempertimbangkan level resistance Cup yang mendekati USD 4.000, breakout dari sana juga dapat mengirim ETH meroket ke angka USD 6.000, hampir dua kali lipat dari harga saat ini. (*/coinvestasi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News