Ikan Hias Jadi Primadona di Tengah Pandemi

27 Januari 2021 21:40

GenPI.co - Pandemi covid-19 ternyata tak mempengaruhi bisnis ikan hias di Bandung, Jawa Barat. Bahkan, tren perlintasan ekspor ikan hias mengalami peningkatan selama 2020.

Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Bandung Dedi Arief memaparkan bahwa komoditas ikan hias menunjukkan grafik yang menggembirakan dari tahun ke tahun.

BACA JUGA: Baru Dilantik Kapolri, Listyo Sigit Sudah Diprotes DPR

"Selama pandemi ini malah naik 7,69 persen dari sisi volume yang kita ekspor," terangnya di Bandung, Senin (25/1).

Sebagai gambaran, periode 2018, BKIPM Bandung mengekspor sebanyak 20.431.156 ekor ikan hias senilai Rp 73,3 miliar.

Angka itu kemudian meningkat menjadi 21.672.096 ekor dengan nilai Rp 79,9 miliar selama 2019. Kemudian, di 2020, terdapat lonjakan ekspor sebesar 23.317.318 ekor dengan nilai Rp 93,3 miliar.

"Tentu ini menunjukkan permintaan semakin meningkat. Dari sisi nilai ekspor, lonjakannya sebesar 16,68 persen di tengah kondisi pandemi," urainya.

Komoditas ikan hias yang sangat diminati oleh pasar ekspor di antaranya adalah tetra, rasbora, dan udang hias. 

Lalu, kolektor peminat ikan-ikan hias ini antara lain berasal dari 51 negara, tiga besar di antaranya Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura.

"Yang lebih membanggakan lagi, UPT BKIPM Bandung menduduki peringkat 2 ekspor ikan hias nasional," kata Dedi.

Dia pun menjelaskan dampak makro hulu kegiatan ekspor ikan hias dari Bandung. Menurutnya, para eksportir ikan hias memiliki pegawai sekira 60 orang dengan rata-rata pendapatan per bulan sebesar Rp 4 juta per orang.

Angka pelibatan komoditas ikan hias juga semakin luas ketika eksportir juga bermitra dengan para pembudidaya.

Berdasarkan pendataan BKIPM Bandung, terdapat 100 pembudidaya yang bekerjasama dengan eksportir melalui skema kemitraan, di mana masing-masing pembudidaya memiliki sekitar 3 sampai 4 orang pekerja.

"Dari situ, bisa kita lihat bahwa satu eksportir memberikan kontribusi pendapatan masyarakat kira-kira 460 orang per bulan," jelas Dedi.

BACA JUGA: Pernyataan Gatot Nurmantyo Menggelegar, Lawan Ketidakadilan

Oleh sebab itu, Dedi memastikan jajarannya akan terus memberikan pelayanan guna meningkatkan ekspor dari Bandung. Bahkan, dia menegaskan tak segan untuk jemput bola agar para pelaku usaha tertarik untuk menjadi eksportir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co