GenPI.co - Selain tabungan dan deposito, investasi adalah cara tepat untuk menyiapkan masa tua. Namun, pemilihan model investasi juga perlu dipertimbangkan masak-masak.
Apalagi belakangan ini marak terjadi penipuan investasi oleh oknum tak bertanggung jawab. Mereka menawarkan iming-iming keuntungan besar hanya dengan modal kecil.
BACA JUGA: Polri Minta Masyarakat Waspada Penipuan Berkedok Investasi
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menjelaskan, kini para penipu ulung ada yang nekat mengatasnamakan tokoh penting dalam untuk melakukan aksinya.
"Investasi bodong lewat media sosial, terkadang investigasi ilegal yang mencatut nama tokoh terkenal untuk menambah kepercayaan calon korban," ujar Bhima kepada GenPI.co, Selasa (26/1).
Menurut Bhima, biasanya platform pertukaran pesan seperti Telegram dan WhatsApp yang menjadi kedok kontrak berjangka panjang atau aset kripto. Selain itu, penipuan juga kerap menggunakan SMS.
Para pelaku investasi bodong akan menggunakan legalitas palsu dengan menampilkan logo dari lembaga-lembaga pemerintah.
BACA JUGA: Alasan Investasi Rumah di Depok Menguntungkan, Simak!
"Biasanya masyarakat akan diiming-imingi keuntungan antara 5-20 persen dengan berbagai pilihan paket seperti silver, gold, dan platinum," imbuh Bhima.
Oleh karenanya, ia mengimbau jika mendapati oknum yang menawarkan investasi dengan keuntungan tinggi di atas normal, sebaiknya wajib curiga dan melakuakn double kroscek.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News