Karena Kegigihan, Bisnis Milenial ini Menggurita! Kaya Raya Deh

10 Januari 2021 12:05

GenPI.co - Milenial dan kaya raya? Kenapa tidak. Delinta Talia sudah bisa membuktikan bahwa segala  kemungkinan bisa menjadi kenyataan.

Umurnya baru 20 tahun, tetapi Delinta telah menahkodai empat cabang bisnis berbeda. Empat bisnisnya itu ialah Detakuwa Shop, Detakuwa Kitchen, Osushi Semarang, dan Eskali.

BACA JUGA: Sejak Kecil Elon Musk Sudah Terlihat Bakat Jadi Bos, Nih Buktinya

Untuk mencapai posisinya sekarang, tentu bukan hal yang mudah. Delinta mengaku mulai terjun ke dunia bisnis seusai dirinya lulus dari sekolah dasar.

Terlalu kecil? Mungkin. Orang tuanya pun sempat mempertanyakan mengapa dia mau berbisnis pada usianya saat itu.

“Ini apa? Mamah tanya gitu sambil liat barang jualanku di kamar. Waktu aku cerita itu jualan, mamah kayak marah gitu, takut kalau sekolah terganggu,” ujar Delinta kepada GenPI.co pada Sabtu (9/1).

Keraguan dari orang tuanya waktu itu dijawab Delinta dengan cara yang apik. Dia berhasil mengumpulkan uang hasil jualannya itu sejumlah Rp 500 ribu dan memberinya ke orang tuanya.

Saat itu dia mulai dengan menjual berbagai macam gelang. Teman-teman sebayanya jadi target bisnisnya.

Bisnisnya ini terus dijalankan hingga ke jenjang SMP, SMA, hingga dia kuliah. Dari mulai hanya jualan gelang, hingga merambah ke berbagai produk lain, seperti kosmetik, kerudung dll.

“Aku mulai sadar kalau ini punya prospek baik itu sekitar akhir masa SMP.  Aku merasa bisnis udah ngasih banyak hal, mulai dari teman, uang, dan pengalaman,” katanya.

Punya uang Rp 10-12 juta sewaktu SMA mungkin jadi salah satu bukti yang meyakinkan bahwa bisnisnya ini punya masa depan cerah.

Memasuki dunia kampus, pikiran bisnisnya mulai menggila. Delinta pelan-pelan membangun gurita bisnis.

Dia membuat Detakuwa Kitchen, sebuah katering khusus yang ramah untuk mahasiswa. Cukup Rp 10 ribu sudah dapat porsi yang puas dan rasa enak.

Kemudian ada Es Kali. Mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro ini paham betul kalau terik siang hari di Semarang bisa dimanfaatkan dengan jualan minuman dingin.

Tebakannya benar, dia bisa mendapatkan omzet Rp 1 juta per hari dari bisnis Eskali saja.

“Dan aku juga langsung buka dua cabang baru, di daerah Kampus Unnes dan Undip,” kata dia.

BACA JUGA: Kisah Fatima, Mahasiswi yang Sukses Rintis Kafe di Tengah Pandemi

Bisnis terbarunya, yakni Osushi juga tak kalah mencengangkan. Lahir di kala pandemi, perjalanan Oshusi tentu penuh risiko. 

Namun, rupanya itu tidak terjadi. Baginya membangun bisnis yang penting ialah mampu melihat peluang. Dia menemukan itu di antara sushi dan pandemi.

“Alhamdulillah ya, sehari bisa kirim 5-6 paket dan harga per paketnya Rp 50-150 ribu,” katanya.

Kehebatannya dalam membangun bisnis ini rupanya belum menjadi akhir. Dia masih ingin terus mengembangkan bisnisnya lebih jauh lagi.

“Ingin buka cabang, buka toko offline, dan yang pasti lulus kuliah sesegera mungkin,” pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co