GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun di hari ketiga (20-22 Oktober 2020).
IHSG pada penutupan perdagangan Kamis (22/10/2020) turun 4,63 poin atau 0,09 persen menjadi 5.091,82.
BACAJUGA: Logam Mulia Dunia Naik 3 Hari Tanpa Putus, Harga Emas Antam?
Berikut gerak IHSG:
22 Oktober: 5.091
21 Oktober: 5.096
20 Oktober: 5.099
19 Oktober: 5.126
Adapun IHSG melemah di saat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) hari ini:
22 Oktober: Net sell Rp 262 miliar
21 Oktober: Net sell Rp 118 miliar
20 Oktober: Net sell Rp 168 miliar
19 Oktober: Net sell Rp 394 miliar
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sejumlah sentimen memengaruhi gerak IHSG hari ini.
Pertama, kalangan investor masih menantikan kepastian stimulus yang akan digelontorkan pemerintah Amerika Serikat untuk megatasi tekanan kondisi ekonomi akibat pandemi, menjelang Pilpres AS pada 3 November 2020.
BACA JUGA: Kisah Sukses Farida Achmad Besarkan Bisnis Event Organizer
“(Kedua), market juga bersikap wait and see lantaran adanya faktor kepastian resesi perekonomian Indonesia dari pemerintah,” ujar Nafan kepada GenPI.co, Kamis (22/10/2020).
Ketiga, pasar masih terus memantau kenaikan kasus covid-19 di dunia.
Berikut pergerakan saham LQ 45 yang harganya paling melejit (top gainers) dan menjadi jawara hari ini, serta saham yang harganya tertekan (top losers) pada penutupan perdagangan Kamis (22/10/2020):
Saham top gainer (rupiah/saham, persentase kenaikan):
BTPS 4.050, +5.74
CTRA 830, +4.40
SMRA 650, +4.00
EXCL 2.110, +2.93
INTP 12.450, +2.68
Saham top loser (rupiah/saham, persentase penurunan):
SCMA 1.300, -4,76
WIKA 1.180, -3,67
JPFA 1.100, -3,51
ADRO 1.160, -3,33
GGRM 40.000, -2,26 (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News