GenPI.co - Sebagai pemilik bisnis, wirausahawan membutuhkan ekosistem yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya atau bahkan mengembangkan kemampuan diri sendiri.
Lantas, adakah platform digital yang peduli menciptakan eksosistem wirausaha di Indonesia?
BACA JUGA: Film Tilik Sukses Besar, Sutradara Mau Bikin Versi Panjang?
Keberadaan ekosistem wirausaha sangatlah penting untuk mengembangkan suatu bisnis.
Sesuai definisinya, ekosistem yang berarti sistem ekologi dapat terbentuk dengan baik berkat adanya hubungan timbal balik yang menguntungkan dan tak terpisahkan satu sama lain.
Pada dunia kewirausahaan, ekosistem ini terbentuk dari inisiatif para wirausaha yang memiliki tujuan atau visi mengembangkan bisnis melalui proses yang tidak instan.
Mulai dari proses penciptaan ide bisnis, jatuh bangun memulai bisnis, hingga menumbuhkan bisnis itu sendiri.
Peranan dukungan tersebut bisa berbentuk investasi, jaringan atau relasi, bantuan materi, hingga bantuan non-materi seperti konsultasi atau mentorship.
Kevin Osmond, Co-Founder & CEO Printerous menyampaikan bahwa menjadi wirausaha bukanlah hal yang mudah.
Sebelum berada di posisi sekarang, Kevin telah merintis perjalanan wirausahanya selama 15 tahun untuk menemukan dan membangun platform digital yang tepat.
Menurut dia, jika ada yang memiliki cita-cita sebagai entrepreneur, maka ungkapan itu kurang tepat.
Menjadi entrepreneur atau wirausahawan bukanlah jabatan pekerjaan semata, te"tapi lebih merupakan mindset untuk menjadi kreatif, proaktif dan inovatif (entreprenuerial spirit), dan ini semua harus melewati proses”, ujar Kevin.
Printerous merupakan startup yang mengadopsi model platform based yang dirintis Kevin sejak tahun 2012.
Bergerak di industri percetakan bukannya tanpa alasan. Kevin menekankan pentingnya riset dan mencari fakta seputar industri yang ingin dimasuki oleh seorang wirausahawan.
Misalnya, sejak awal Kevin telah menemukan fakta bahwa dalam 5 tahun terakhir Indonesia masuk ke dalam 5 pasar percetakan terbesar di Asia dengan business size mencapai USD 14,5 triliun.
Fakta ini didukung dengan dengan keberadaan lebih dari 5.000 kios percetakan di Indonesia, namun mereka masih kekurangan peralatan yang memadai.
Sedangkan permintaan percetakan terus meningkat dengan tumbuhnya lebih dari 61 juta UMKM di Indonesia.
Didukung dengan berkembangnya bermacam e-Commerce dan marketplace, serta jasa antar makanan.
Faktanya secara statistik, 1 dari 10 wirausaha menemui kegagalan.
Dari 10% wirausaha yang bertahan tersebut, hanya sekitar 20% yang berhasil sukses lebih dari 2 tahun.
Fakta ini makin menekankan pentingnya proses mengasah kemampuan sebelum wirausahawan terjun mengelola bisnisnya agar dapat meraih kesempatan yang bisa datang kapan saja.
Jangan takut untuk berproses. Memiliki visi besar itu penting, tetapi semua tetap harus dimulai dari hal kecil.
BACA JUGA: Naya Anindita, Milenial yang Sukses Bergelut di Dunia Perfilman
"Nikmatilah prosesnya, jatuh bangunnya merintis usaha, hingga menemukan kesuksesan yang diinginkan”, tutur Kevin. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News