Pengusaha Travel Ini Sebut Krisis Akibat Covid-19 Paling Parah!

25 Juli 2020 10:40

GenPI.co - Pandemi covid-19 menyebabkan krisis ekonomi dan menurunkan gairah bisnis di sejumlah sektor, terutama untuk bisnis traveling.

CEO TX Travel, Anton Thedy mengakui bahwa krisis akibat pandemi di tahun 2020 merupakan yang paling parah, dibandingkan krisis sebelumnya.

BACA JUGAWisatawan Lokal Jadi Harapan untuk Bangkitkan Industri Pariwisata

Anton Thedy menceritakan bahwa dirinya sudah mendirikan bisnis travel selama sekitar 30 tahun, sejak tahun 1991.

Hal tersebut ia ceritakan dalam Live di Instagram @elshintanewsandtalk yang bertajuk "Jalan-jalan aman di masa adaptasi kebiasan baru", pada Selasa (21/7/2020).

“Sudah hampir 30 tahun di bisnis travel, saya sudah mengalami banyak pasang surutnya,” kata Anton.

Ia menjelaskan bahwa krisis terberat yang pernah dialaminya adalah krisis Asia di tahun 1997, yang berlanjut dengan kerusuhan di tahun 1998. Ia mengatakan bahwa saat itu bisnis travelnya sempat mengalami keterpurukan.

“Yang menurut saya yang berat itu tahun 97 yaitu krisis Asia, lalu di 98 ada kerusuhan. Nah itu menjadikan bisnis saya down. Saya juga ingat waktu itu kacau,” papar Anton.

Selain itu, ia juga mengalami krisis akibat insiden bom Bali di tahun 2001, wabah Saras di tahun 2003 dan bom Bali 2 di tahun 2005.

Meski demikian, ia mengakui belum mengalami krisis yang separah saat ini.

“Tapi tidak ada yang sebesar corona, Itu sampai semua orang harus berdiam diri di rumah,” ujar Anton.

Anton pun menjelaskan bahwa bisnis travel sebenarnya merupakan bisnis dengan prospek yang baik.

Sebab, dalam kondisi krisis atau normal, bisnis travel teta menguntungkan.

“Travel ini lucu. Kalau lagi krisis keuangan kita malah panen karena orang-orang pada pusing dan memilih untuk jalan-jalan. Tapi kalau perekonomian lagi bagus, sama juga, kita diuntungkan juga,” jelas Anton.

Ia pun mengakui bahwa masa pandemi menjadi masa terburuk bagi perkembangan bisnis travelnya Lantaran semua orang tidak boleh bepergian jauh dan harus mengakarantina diri di rumah.

“Tapi begitu pandemi, semua orang stay at home, barulah kita down,” jelas Anton.

Meski demikian, Anton melihat masih ada hal positif yang terjadi selama masa pandemi.

Menurut dia, kemajuan teknologi yang memudahkan segala kegiatan dapat mendukung segala aktivitas masyarakat, termasuk mengikuti tour secara virtual.

BACA JUGAPariwisata Mulai Bergeliat, Simak Pesan Menparekraf Wishnutama

“Jadi kalau kita bicara mengenai positifnya, dunia menjadi berjalan lebih cepat. Jadi yang menang adalah yang mau bergerak dan mau berusaha,” tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co