GenPI.co - Pandemi virus corona (covid-19) merupakan tantangan baru di industri hiburan. Hal ini juga dirasakan oleh promotor Prambanan Jazz, Rajawali.
Anas Syahrul Alimi selaku Founder Prambanan dan CEO Rajawali membeberkan kitanya untuk mempertankan usahanya di tengah pandemi.
“Dalam kondisi ini membuat tentu harus membuat skala prioritas dengan ketat,” ujar Anas Syahrul Alimi selaku Founder Prambanan dan CEO Rajawali pada jumpa pers daring, Jumat (17/7/2020).
Anas juga memaparkan, meski kondisinya penuh tantangan pihaknya tidak melakukan pemecatan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) serta tidak melakukan pengurangan hak pegawai.
Ia menambahkan, bahwa tim yang dimiliki Rajawali merupakan bagian terpenting.
“Jadi saya beranggapan bahwa sebelum adanya pandemi yang bekerja keras adalah teman-teman karyawan dan freelance,” lanjut Anas.
Itu lah sebabnya kru dan tim dari Rajawali seluruhnya dipertahankan, meski pandemi belum diketahui kapan berakhirnya.
Adapun strategi event yang dijalankan mendapatkan banyak sekali dukungan. Salah satunya adalah dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Alhamdulillah acara ini terselenggara tanpa mengeluarkan effort besar sehingga ini bisa dilakukan,” imbuh Tovic Raharja Direktur Utama Rajawali Indonesia.
Seperti halnya kebutuhan jaringan profesional dan produksi event yang didukung oleh Kemenparekraf.
“Jadi kami tidak perlu mendapatkan keuntungan banyak, tapi seninya tetap menyala dan bergerak,” ujar Tovic.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News