GenPI.co - Menuruti kepuasan gaya hidup di zaman sekarang memang tak ada habisnya.
Mulai dari hobi, travelling, hingga kebutuhan sekunder seperti makeup dan skincare.
Ironisnya, kerap kali anggaran “huru-hara” itu tak sebanding dengan pemasukan bulanan.
Prita Ghozie, seorang financial planner mengatakan jika fenomena itu menjadi hal yang lumrah di kalangan milenial.
Alasannya, lantaran tak adanya tujuan dan salah kaprah dalam mengatur arus keuangan.
BACA JUGA: Pelesiran vs Investasi, Safir Senduk: Tergantung Pakai Otak Mana
"Kesalahan pertama milenial dalam mengatur keuangan, yakni tidak punya tujuan. Jika tidak punya hal yang hendak dicapai, biasanya mereka akan bingung saat memiliki uang," ujar Prita kepada GenPI.co belum lama ini.
Berikutnya, menurut Prita, kesalahan kedua yang sering dilakukan generasi ini adalah terlalu menunda dalam merencanakan keuangan.
Mereka cenderung beranggapan bahwa investasi dan tabungan itu hanya bisa dimulai saat memiliki penghasilan lebih besar.
"Padahal, perencanaan keuangan adalah ilmu yang akan membantu untuk mencapai tujuan hidup yang diinginkan," imbuhnya.
BACA JUGA: Jangan Tunggu Tua Baru Menyesal, Investasi Wajib di Usia Muda Lo!
Selain kedua hal itu, kesalahan ketiga yang lebih menakutkan adalah tak adanya kendali terhadap godaan.
Apalagi di era marketplace yang kian menjamur, milenial mudah tergiur dengan tawaran-tawaran promo. Sehingga hal ini menjadikan mereka lebih konsumtif.
Terakhir atau kesalahan empat, milenial seringkali mengabaikan tentang value atau ilmu keuangan.
Tak sedikit orang yang belum bisa membedakan harga barang dan nilai barang itu sendiri. Itu karena minimnya pemahaman atau literasi tentang keuangan.
"Jika masih belum paham betul mengenai quote Warren Buffet Price is what you pay, Value is what you get, pahami terlebih dahulu. Karena tak heran jika masih merasa perencanaan keuangan itu mahal," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News