Timun Suri Tak Lagi Berseri di Ramadan Ini

11 Mei 2020 02:55

GenPI.co - Buah timun suri biasanya menjadi primadona di kala bulan Suci Ramadan untuk berbuka puasa. Para pedagang buah berwarna kuning emas itu biasanya banyak di pinggir jalan. 

Namun, Penjual timun suri kini tak lagi berseri pada bulan ramadan tahun ini. Ya, karena ada wabah corona. 

BACA JUGA: Hilangkan Stres, Dian Sastro Ngobrol sama Tanaman

Erwin (45), pedagang buah di Pasar Baru Metro Atom, Jakarta Pusat, mengatakan tahun lalu dia bisa menjual 2 kuintal atau 200 kilogram (kg) timun suri dalam satu hari, sedangkan tahun ini dua kilogram saja susah.

"Karena yang beli enggak ada yang ke pasar, pada takut sama corona," kata Erwin di Jakarta, Minggu (10/4).

Timun suri tersebut dibeli dari penjual di Pasar Induk Kramatjati, kadang juga dipesan dari petani di wilayah Kabupaten Bogor.

Karena penjualan yang sepi, pedagang tidak berani untuk membeli dalam jumlah banyak. Minimal pesan satu kuintal untuk satu pekan.

"Beda kalau tahun lalu saya pesan lima kuintal untuk sepekan, itu pun bisa lebih," ujarnya.

Meski penjualan sepi, namun pedagang tetap menjual buah yang sering di bulan puasa itu. "Karena tetap ada yang beli walau tidak seramai dulu lagi," tambahnya.

Kini timun suri dijual dengan harga terjangkau, yakni dari Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu untuk berat lebih dari 1 kg.

BACA JUGA: Senang Ngemil, 3 Zodiak Ini Gampang Gendut

Timun suri merupakan buah berasal dari suku labu-labuan. Buah yang dijual musiman selama Ramadan. Buah tersebut memiliki manfaat saat buka puasa, bisa meredakan panas dalam karena memiliki kandungan nutrisi seperti kalium yang menjaga kesegaran tubuh. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co