GenPI.co - Harga minyak mentah dunia telah jauh meninggalkan posisinya di awal tahun.
Minyak mentah patokan dunia untuk WTI pada Jumat (20/3/2020) ada di kisaran USD 25/barel, dan Brent di sekitar USD 29/barel. Padahal pada Januari 2020, harga minyak masih bertengger di level USD 60/barel.
Bhima Yudhistira Adhinegara, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan penurunan drastis minyak mentah dunia bisa memberikan efek positif, dan juga sebaliknya bagi dalam negeri.
BACA JUGA: Atasi Corona: Rapid Test Dilakukan, Obat Mujarab Siap Didatangkan
“Positifnya harga minyak yang turun akan membuat harga BBM non-subsidi (berpeluang untuk) disesuaikan. Ini penting dalam menjaga daya beli dan menekan kenaikan harga pangan. Apalagi jelang Ramadhan,” kata Bhima kepada GenPI.co, Kamis (19/3/2020).
Namun, anjloknya harga minyak dunia membuat harga komoditas seperti sawit dan batu bara yang menjadi andalan Indonesia, juga ikut turun.
“Harga minyak mentah sering jadi acuan harga komoditas ekspor unggulan,” kata Bhima.
BACA JUGA: RS Darurat Pasien Corona Siap Digunakan Maret, PUPR Beri Progres
Diketahui, pada 25 Januari 2020, harga minyak mentah Brent masih berada di harga USD 60 barel. Sementara itu minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) masih berada di USD 54/barel.
Diduga penurunan minyak ini karena adanya kekhawatiran penyebaran virus corona, yang membatasi perjalanan dan permintaan minyak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News