GenPI.co - Kedai kopi kini semakin tumbuh subur di ibu kota bak jamur di musim hujan. Beragam konsep dan varian kopi dihadirkan untuk memanjakan penikmatnya, seperti kedai Tumbu Kopi.
Tumbu kopi berdiri sejak 29 Juli 2019. Ada filosofi yang ingin ditampilkan pemberian nama tersebut.
Salah seorang pemilik kedai kopi itu, Gali Jayeng Kusuma mengatakan, awalnya ingin diberikan nama tumbuh. Tapi sudah ada, jadi alternatifnya adalah tumbu.
BACA JUGA: Gaya Bu Risma Jadi Pembawa Acara Talkshow Bareng Tukul
"Tumbu itu bagaikan gambaran kehidupan," ucapnya.
Tumbu kopi memang ada 6 pendiri yang berbeda katakternya satu sama lainya, ada yang fokus pada bidang musik, buku, desain dan lainnya.
Berdirinya Tumbu Kopi dijadikan sebagai wadah menyalurkan hobi dimiliki pemiliknya.
Saat ini untuk pelayanan untuk kerjasama dan langganan Tumbu Kopi berada di daerah Tebet. Kalau untuk tempat interaksi dengan pelanggan berada di Jalan Wijaya, Petogogan, Jakarta Selatan.
Rencananya di Jakarta akan ada tiga lokasi kedai. Nantinya, setiap tempat akan ada tema yang berbeda-beda berdasarkan latar belakang pendirinya.
BACA JUGA: Suspect Virus Corona, WN China Diisolasi di RS Soetomo
Semua pendirinya adalah teman dekat sejak masa SMA. Setelah terpisah lama dengan beragam kesibukan masing-masing, kini bersama mengembangkan bisnis kopi.
Konsep bisnis Tumbu Kopi memiliki perbedaan dengam kedai-kedai kopi pada umumnya. Sebab, fokus bekerja sama dengan berbagai kantor dan perusahan di Jakarta serta catering.
Yakni dengan memenuhi kebutuhan kopi untuk para karyawannya. Tidak mudah memulai penjajakan dengan berbagai perusahaan.
"Kami harus buat penawaran dengan proposal terlebih dahulu beserta sampel kopi dari tumbu. Kini sudah ada beberapa perusahan yang sepakat dengan pewaran yang diberikan," katanya.
Bicara kedai Tumbu Kopi memang yang ada di Jalan Wijaya, memang sangat nyaman tempatnya. Konsep yang cukup home banget.
Pastinya siapa saja akan betah berlama-lama di lokasi tersebut. Untuk jam operasional weekday dari jam 1 siang hingga 10 malam, sedangkan weekend jam 1 siang sampai 12 malam.
BACA JUGA: Bukan Risma, Cuma Si Ganteng yang Bisa Imbangi Anies Baswedan
Menu paling diburu pelanggan ada tiga jenis. Yakni, kopi tumbu kini, kopi tumbu asli dan kopi tumbu kokoa.
Harga cukup terjangkau mulai dari Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribuan. Untuk kapastitas bisa menampung 40 sampai 50 orang.
Strategi pemasaran di media sosial memang Tumbu Kopi sangat unik. Karena, dibuat nyeleneh dan mencari sensasi pengguna media sosial dengan akun instagram @tumbu.kopi.
"Kami kombinasikan kopi dengan lawakan. Tentunya agar unik," ucapnya.
Tumbu Kopi pun sangat terbuka bagi siapa saja yang ingin melakukan kegiatan, diskusi, bedah film, musik dan lainnya. Tidak hanya itu, pelanggan yang ingin menaruh berbagai produk furniture pun dipersilahkan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News