GenPI.co - Melenial yang mampu menciptakan ide kreatif yang dapat menjadi inspirasi banyak orang. Seperti Deasy Esterina mampu berbisnis mengandalkan limbah yang tadinya di pandang sebelah mata. Kini produk tersebut berkualitas dan sudah dinikmati sampai negeri tetangga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun GenPI.co, Deasy merupakan milenial kelahiran 1990 lalu. Memulai bisnis pada tahun 2016 membuat tas dari limbah plastik dengan berdayakan ibu-ibu di Ambarawa, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Dwi Andayani, Milenial Pendiri Organisasi Wirausaha Muda
Buah tidak jatuh dari pohonnya itulah kata pepatah. Yakni, keinginan Deasy bergelut dengan bisnis itu, karena melihat kegigihan orang tuanya yang sudah berkecipung terlebih dahulu. Yakni pembuatan tas dan dompet.
Memulai berbisnis tentunya harus punya modal pengetahuan dan semangat yang kuat. Oleh karena itu, Deasy lebih dahulu memperdalam kemampuan dengan menempan arsitektur interior di Universitas Ciputra Surabaya.
Sebelum terjun untuk mewujudkan mimpinya, Deasy pun menyepatkan mengahadiri acara Design It Yourself di Surabaya. Yakni, mengikut sertakan inovasinya dari limbah plastik yang dibuat mejadi tas.
Tidak mudah menciptakan sutau karya yang berkualitas, dirinya harus telaten menjalani prosesnya.
BACA JUGA: Megawati Beri Sinyal Dukungan Pada Gibran Pilkada Solo
Untuk memproduksi 200 ras ransel dan tas kerja dirinya butuh waktu satu bulan. Total ada 10 karyawan yang akan mengerjakan saat ini.
Harga jualnya mulai daru Rp 350 ribu hinga mencapai Rp 2 juta. Produknya diberikan nama Kreskos yang cukup fashionable.
Meskipun menggunakan bahan dasar limbah, tapi sudah disortir dengan baik yang bersih dan belum tercemar. Untuk menujangnya sentuhan kanvas dan kulit serta lurik dipadupadankan.
Butuh perjuangan untuk mendobrak ke pasar Internasional. Berawal dari bazzar di Singapura sampai dilirik para warga asing.
Kini banyak konsumen dari Australia, Belanda dan Amerika. Pengiriman pun secara berkala dilaukan ke negara itu sebanyak dua lusin.
Memang, itu semua tidak terlepas dengan strategi promosi yang cerdas dari diri seorang Deasy. Yakni mengandalkan media sosial.
Jiwa sosial Deasy cukup besar. Keuntungan dari penjualan tidak semata-mata dinikmati sendiri.
Tapi disisihkan untuk penggelaran kampanye sampah plastik dan pencemaran lingkungan dalam bentuk pameran.
Dirinya sangat berharap besar, anak muda bisa ikut andil dalam penanganan masalah sampah dengan mengolahnya menjadi sesutu yang bermanfaat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News