GenPI.co - Gerak indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan ini antara lain dipengaruhi situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Setelah sempat terjungkal ke 6.225, pada penutupan perdagangan Jumat (10/1/2020), IHSG bisa bertahan di level 6.274,94.
Bagaimana pergerakan IHSG pekan depan?
“IHSG pekan depan diperkirakan masih dapat menguat moderat dengan acuan harus melewati level 6.315. Apabila tidak berhasil, maka indeks akan melemah kembali,” kata Octavianus Marbun, Analis Waterfront Securities Indonesia dalam risetnya.
BACA JUGA: Guys, Harga Emas Antam Hari Ini Ngegas Lagi
Ia mengemukakan sepanjang pekan ini, IHSG terus bergerak di atas level psikologisnya, yaitu di angka di 6.200.
“Secara week to week, IHSG sideways karena pergerakan masih dilevel yang tidak jauh dari pekan sebelumnya,” kata Octavianus.
Dalam sepekan ini, IHSG bergerak di kisaran sempit. Level tertinggi yang sempat disenggol IHSG adalah 6.300,44. Level terendah 6.218,13.
“Sepekan ini total aksi investor asing melakukan net buy (beli bersih) Rp 1,11 triliun. Pada pekan lalu net buy Rp 208 miliar,” papar Octavianus.
Kawasan Timur Tengah meradang, setelah serangan drone AS di Baghdad menyebabkan tewasnya komandan tinggi Iran Qassem Soleimani.
BACA JUGA: Harga Emas Naik Lagi, Penyebabnya Bukan Karena AS vs Iran Lho
Iran membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan Irak, pada Rabu (8/1/2020).
Presiden AS Donald Trump mengemukakan serangan rudal Iran ke pangkalan Irak yang menampung pasukan militer AS, tidak ada warga Amerika atau Irak yang tewas.
Ia pada Rabu juga mengemukakan konfrontasi secara langsung dengan pendekatan militer, bukan merupakan opsi utama bagi Trump. Hal ini cukup mendinginkan situasi geopolitik di Timteng.
Berikut pergerakan IHSG:
10 Januari: 6.274,94
9 Januari: 6.274
8 Januari: 6.225
7 Januari: 6.279
6 Januari: 6.257
3 Januari: 6.323
2 Januari: 6.283 (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News