GenPI.co - Harga emas di pasar global pada penutupan perdagangan Selasa (10/12/2019) menguat USD 3,2 atau 0,22 persen menjadi USD 1.468,1 per troy ounce.
Pasar saat ini terus menunggu kejelasan perkembangan kesepakatan dagang AS dan China, dikaitkan dengan rencana Amerika Serikat kembali mengenakan tarif pada 15 Desember 2019.
“Kemarin (Selasa) naik, karena ketidakjelasan pasar soal kesepakatan dan kementerian luar negeri China mengeluarkan kecaman ke AS soal intervensi AS ke masalah Xinjiang,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada GenPI.co, Rabu (11/12/2019).
Namun, ujarnya, harga emas juga berangsur turun karena kabar dari WSJ bahwa AS mempertimbangkan penundaan tarif pada 15 Desember.
BACA JUGA: Pasar Tunggu Perkembangan AS-China, Bola Panas di Tangan Trump!
“Tapi penurunan harga tidak dalam, karena kabar itu segera dibantah oleh penasihat ekonomi Trump, Larry Kudlow. Jadi sampai saat ini harga emas masih terombang-ambing karena ketidakjelasan kesepakatan dagang AS-China,” ungkap analis Ariston.
Ia mengemukakan, dini hari nanti ada pengumuman kebijakan moneter Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang diwaspadai oleh pelaku pasar.
“Takut ada kejutan. Kemungkinan besar the Fed tidak memangkas suku bunga. Oleh karena itu, potensi harga hari ini di kisaran USD 1.457-USD 1.469 per troy ounce,” tutup Ariston.
BACA JUGA: Emas Antam Naik Rp 1.000/Gram, Kepingan 1 Kg Tetap Rp 692,6 Juta
Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2020 (USD/troy ounce):
10 Desember: 1.468
9 Desember: 1.464
6 Desember: 1.465
5 Desember: 1483
4 Desember: 1.480
3 Desember: 1.484
2 Desember: 1.469 (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News