GenPI.co - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa harga tiket pesawat turun 30 persen baik pada hari-hari biasa maupun hari libur.
Menhub Budi menjelaskan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta beberapa operator terkait kebijakan tersebut.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Wujudkan Mimpi Bung Karno, Indonesia Berdikari...
"Ini hasil pembicaraan kami yang intensif dengan Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan beberapa operator," katanya.
Budi membeberkan kabar baik tersebut dalam jumpa pers, usai diskusi akhir tahun dengan tema "Capaian Kinerja dan Rencana Kerja Kemenhub Mendukung Visi Indonesia Maju" di Kemenhub, Jakarta, Kamis (5/12).
BACA JUGA: Kisah Prabowo Subianto Dulu Mengenaskan, Tapi Kini Jadi Superstar
"Sudah disepakati pada Senin sampai Kamis lebih murah 30 persen, itu digunakan dengan baik," ungkap Budi.
Untuk sementara ini, Ia mengatakan kebijakan tiket murah tersebut baru diterapkan oleh Garuda Indonesia.
BACA JUGA: Ngeri! DPR Akan Bongkar Skandal Melebihi Kasus Century di BUMN
"Lion biasanya mengikuti, Garuda dulu pertama kali," katanya.
Sebelumnya, Menhub melakukan penyeimbangan harga atau “rebalancing” harga avtur dengan Kementerian BUMN dan Pertamina.
BACA JUGA: Rocky Gerung Menghina Presiden? Irma: Harus Diberi Pelajaran
Budi menyebutkan saat ini harga avtur di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, lebih tinggi 25 persen dari harga avtur di Singapura.
Karena itu, Menhub Budi menginginkan ada penyeimbangan harga setidaknya selisihnya 15 persen dari harga avtur di Singapura.
BACA JUGA: Dihina Rocky Gerung di ILC? Ini Respons Pak Jokowi...
"Bisa saja Jakarta lebih murah. Nanti dikatakan Jakarta bedanya 25 persen dari Singapura. Nanti bisa saja kami turunkan bedanya hanya 15-20 persen," jelas Budi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan keputusan itu diambil dalam rangka mencari solusi untuk menyediakan tiket pesawat murah.
BACA JUGA: 3 Penyanyi Banderol Manggung Selangit, Nomor 1 Bikin Melongo
Pramesti menjelaskan, ada komitmen dari Pertamina untuk melakukan penyesuaian avtur, tetapi masih dalam proses pembahasan.
"Intinya dari semua kementerian terkait sudah ada ‘good will’ untuk bersama-sama mencari solusi bagaimana mendapatkan harga tiket yang terjangkau,”katanya.
BACA JUGA: Libur Natal Tahun Baru, Jembatan Terpanjang di Dunia Siap Operasi
Pertimbangannya adalah daya beli masyarakat, khususnya di daerah-daerah terpencil, misalnya daerah Indonesia Timur.
Pramesti menambahkan, skema tersebut hanya sampai Februari 2020 dan kembali akan dievaluasi oleh maskapai
"Nanti akan dievaluasi oleh maskapai, maskapai enggak boleh rugi juga. Maskapai punya niat baik untuk menyediakan dengan baik," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News