GenPI.co - Kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini, Jumat (8/11/2019) menguat Rp 20 atau 0,14 persen menjadi Rp 14.020 per dolar Amerika Serikat.
Dikutip dari portal BI, kurs jual pada hari ini Rp 14.090/USD, dan kurs beli Rp 13.949/USD. Sehingga diperoleh kurs tengah Rp 14.020/USD.
Sementara di pasar spot, rupiah bergerak melemah dan kembali menyenggol Rp14.000 pada siang ini. Setelah pada Kamis (7/11/2019) di pasar spot mampu ditutup menguat Rp13.998/USD.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengemukakan rilis neraca pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III/2019 memengaruhi gerak kurs hingga siang ini.
“Neraca pembayaran Indonesia kuartal III/2019 dicermati oleh pelaku pasar,” kata Ibrahim kepada GenPI.co, Jumat (8/11/2019).
BACA JUGA: Lihat Hubungan AS-China Makin Mesra, Pasar Tak Lagi Ambyar!
Ia megatakan angka NPI yang dirilis BI cukup baik, mengingat besaran defisit yang jauh lebih kecil dibandingkan triwulan II/2019).
“NPI lebih bagus dibandingkan lalu (triwulan II). Jadi kalau pun rupiah (di pasar spot) melemah, diperkirakan hanya akan melemah tipis,” ujar Ibrahim.
BI pada hari ini merilis NPI pada triwulan III/2019 mencatatkan defisit USD 46 juta. Meski masih defisit, dikemukakan besarannya lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar USD 2 miliar.
BACA JUGA: Harga Emas Amblas, Ini Penyebabnya!
“Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan yang membaik serta surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat,” dikutip dari laman BI, Jumat (8/11/2019).
Sementara sentimen eksternal yang memengaruhi kurs rupiah hingga siang ini, pertama, kesepakatan pemerintah China dan Amerika Serikat untuk menurunkan tarif barang.
Kedua, Bank of England yang tiba-tiba memilih untuk memotong suku bunga, karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News