GenPI.co - Menkeu Sri Mulyani Indrawati dag-dig-dug. Lonjakan jumlah kasus covid-19 di bulan ini disebut bisa bikin ekonomi Indonesia ambruk lagi.
Pemulihan ekonomi bisa terpengaruh. Konsumsi rumah tangga bisa menciut. Semua bisa terhambat mengingat covid-19 akan menghambat mobilitas masyarakat.
“Kalau menurunkan covid-19 harus melakukan pembatasan, maka proyeksi ekonomi akan terkoreksi. Ini trade off yang dihadapi pada bulan-bulan ini,” jelas Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Kerja KSSK bersama Komisi XI DPR RI, Senin (14/6/2021).
Yang dikhawatirkannya, naiknya kasus covid-19 bisa memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021.
Dengan menekan mobilitas dan aktifitas konsumsi masyarakat, target ekonomi yang dipatok tumbuh 8,3 persen diprediksi bakal sulit tercapai.
"Kalau kita lihat kasus saat ini lonjakannya cukup besar. Jadi kenaikan yang sangat tinggi pada bulan Juni ini harus kita waspadai, karena Juni ini adalah bulan terakhir dari triwulan II 2021," kata Sri Mulyani.
Dampak kasusnya bisa kian panjang lantaran tetangga Indonesia juga mengalami hal yang sama.
Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam, tercatat ikut terguncang. Dan ini sangat mungkin akan memengaruhi Indonesia lataran pertumbuhan ekonomi juga bergantung dengan iklim global.
"Dampak kasus bisa menjalar dan sudah terjadi sekarang masuk ke Indonesia. Ini yang akan kita waspadai nanti pengaruhnya kepada kegiatan ekonomi, terutama Kuartal II 2021," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News