GenPI.co - Rizal Ramli bersedia turun tangan membantu Garuda Indonesia. Tapi kesediaannya disertai gurauan barter dengan Presidential Treshold nol persen.
Pandemi covid-19 disebut membuat Garuda di ujung tanduk. Kondisi finansial perusahaan semakin menipis setelah menekan jumlah penumpang secara signifikan.
“Apakah krisis Garuda kedua ini bisa diselesaikan? Bisa banget dan harus! Kebanggaan nasional!” ujar Rizal Ramli dalam akun Twitter-nya, Rabu (3/6).
Menurut Rizal Ramli, cara-cara biasa tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan krisis Garuda ini.
Oleh sebab itu, dirinya menyampaikan bahwa Garuda harus lebih inovatif dan out of the box.
Ada cuitan balasan dari netizen soal ini. Rizal Ramli diminta membantu selamatkan Garuda.
Bantuannya itu disebut akan dibarter dengan Presidential Treshold nol persen.
Menanggapi pernyataan tersebut, Rizal Ramli lantas menyetujui hal tersebut.
Bahkan dirinya juga menilai bahwa usulan itu merupakan ide yang cemerlang.
“Usul canggih! Barter dengan Presidential Treshold nol persen. Oke banget tuh,” ujar Rizal Ramli dengan memberikan emoticon senyum.
Kendati begitu, dalam sebuah video yang diunggah Rizal Ramli, dirinya mengaku tidak ingin terlibat dan menyelamatkan Garuda untuk kedua kalinya.
"Saya enggak mau kembali mengulangi harus menyelamatkan garuda untuk kedua kalinya. Ini pasti merugi terus ,” ujar Rizal Ramli.
Dan memang kenyataannya selama berapa tahun kerugiannya semakin besar
Diketahui sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memaparkan utang perseroan mencapai Rp70 triliun dan bertambah Rp1 triliun setiap bulannya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News